Walikota Jaya Negara ”Nyanggingin” Saat Potong Gigi Massal di Desa Dauh Puri Kelod

Walikota Jaya Negara ”Nyanggingin” Saat Potong Gigi Massal di Desa Dauh Puri Kelod
📷: NGANGGINGIN - Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara nyanggingin serangkaian Karya potong gigi massal digelar Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat di Balai Banjar Desa Adat Sanglah, Rabu (3/7).

Walikota Jaya Negara ”Nyanggingin” Saat Potong Gigi Massal di Desa Dauh Puri Kelod

FORUMKEADILANBali.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara nyanggingin serangkaian Karya Mapandes atau potong gigi massal digelar Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat di Balai Banjar Desa Adat Sanglah, bertepatan Buda Umanis Dukut, Rabu (3/7).

Sejak pagi puluhan warga memadati areal balai payadnyan mengikuti prosesi upacara potong gigi. Prosesi upacara mapandes massal ini menarik perhatian masyarakat, yakni dari enam sangging bertugas mengasah gigi peserta tampak diantaranya Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Walikota Jaya Negara mengatakan ritual potong gigi (mapandes) salah satu ritual manusa yadnya wajib dilaksanakan. Dalam agama Hindu, mapandes wajib dilakukan ketika anak menginjak usia remaja atau sudah dewasa. ”Ritual ini untuk mengendalikan enam sifat buruk manusia menurut agama Hindu dikenal dengan Sad Ripu atau enam musuh dalam diri manusia,” ujarnya.

Jaya Negara mengungkpkan selain kewajiban dilaksanakan dalam kehidupan, potong gigi merupakan upacara menetralisir sifat buruk dalam diri manusia disebut Sad Ripu meliputi Kama (sifat penuh nafsu indria), Lobha (sifat loba dan serakah), Krodha (sifat kejam dan pemarah), Mada (sifat mabuk atau kemabukan), Matsarya (sifat dengki dan irihati), dan Moha (sifat kebingungan atau susah menentukan sesuatu).

Sementara Perbekel Desa Dauh Puri Kelod, Nengah Suartha mengatakan upacara poton gigi massal  pertama kali diadakan Desa Dauh Puri Kelod. ”Potong gigi massal diikuti 35 peserta dari warga Desa Dauh Puri Kelod melibatkan 6 orang sangging. Upacara ini rutiin kami laksanakan setiap tahun,” ungkapnya.

Baca Juga :  Wakil Gubernur Bali Apresiasi Pelaksanaan Edu Health Care Fair 2022

Dia enambahkan kegiatan ini merupakan program Desa Dauh Puri Kelod serangkaian peringatan ulang tahun desa. program ini membantu dan meringankan beban masyarakat kurang mampu, sehingga dapat menekan pengeluaran masyarakat melaksanakan yadnya. Potong gigi massal tidak dipungut biaya. ”Kami berharap upacara potong gigi bagian dari tradisi turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi mampu mempertahankan keberlangsungan budaya dan kearifan lokal,” paparnya.  (pas)

Shares: