Aktif Sukseskan Tourism Levy di Bali, Konjen Australia Dukung Gebrakan Gubernur Koster Bidang Pendidikan, Pariwisata dan Budaya

Aktif Sukseskan Tourism Levy di Bali, Konjen Australia Dukung Gebrakan Gubernur Koster Bidang Pendidikan, Pariwisata dan Budaya
CENDERAMATA ENDEK – Gubernur Bali Wayan Koster memberikan cenderamata endek kepada Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Bali, dipimpin Ms. Jo Stevens saat bertemu Gubernur Bali Wayan Koster di Jayasabha, Kamis (8/5/2025).
📷: (foto : fkb/humas)

Aktif Sukseskan Tourism Levy di Bali, Konjen Australia Dukung Gebrakan Gubernur Koster Bidang Pendidikan, Pariwisata dan Budaya

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Bali, dipimpin Ms. Jo Stevens beserta jajaran bertemu Gubernur Bali Wayan Koster di Jayasabha, Kamis (8/5/2025).

Ms. Jo Stevens menyampaikan dukungan penuh program dan gebrakan Gubernur Koster menjadikan pariwisata Bali berkelanjutan. Apalagi berdasarkan data tahun 2025, kunjungan warga Australia ke Bali mencapai 1,5 juta orang per tahun.

Ms. Jo Stevens mengaku, pihaknya terlibat aktif membantu pungutan wisatawan asing atau “Tourism Levy”. Penerapan kebijakan ini diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali. ”Kami bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Bali mensosialisasikan tourism Levy dan ingin memastikan pariwisata Bali bisa berkembang lebih baik lagi,” ucapnya.

Ms. Jo Stevens mengutarakan, pihaknya sangat berkepentingan menjaga hubungan baik dengan Provinsi Bali di tengah tingginya minat warga Negeri Kanguru menghabiskan liburan di Bali yakni 1,5 juta orang warga Australia berkunjung ke Puau Dewata tahun 2024. Ini rekor terbanyak sepanjang sejarah. ”Saya kira warga kami sangat senang dan sangat menikmati Bali. Bali adalah tempat spesial bagi warga kami,” ucap Ms. Stevens.

Ms. Stevens memastikan dirinya selalu aktif mengikuti perkembangan serta informasi terkini mengenai Bali termasuk aturan teranyar ditetapkan pemerintah daerah bagi para wisatawan. ”Kami selalu menegaskan kepada warga Australia apa boleh dan apa tidak boleh dilakukan di Bali. Ada aturan yang kami tunjukkan dan tegaskan pada mereka untuk bersikap dengan baik, menghormati budaya lokal dan tidak menimbulkan masalah waktu liburan yang menyenangkan,” paparnya.

Baca Juga :  Manggala PAKIS Bali Buka Pelatihan Tata Busana Adat Payas Utama dan Madya di Klungkung

Konsul Stevens mengemukakan niatan Australia terus meningkatkan kerjasama jangka panjang yang erat antara Australia dan Bali. Di antaranya, melalui hubungan pendidikan, pariwisata, dan budaya. Kemudian, ada program kemitraan pembangunan dan pendalaman keterlibatan ekonomi. ”Kami sadar Bali tujuan utama bagi warga kami untuk berwisata. Dengan banyaknya komunitas warga kami di Bali dan itu menunjukkan pentingnya hubungan Australia dengan Bali,” terangnya.

Sementara Gubernur Bali, Wayan Koster menegaskan komitmennya terus meningkatkan kualitas kepariwisataan Bali masa kepemimpinan periode keduanya.

Gubernur Koster menyampaikan sejumlah prioritas sedang dan akan dikebut mewujudkan pariwisata berkualitas dan  berbasis budaya di Pulau Dewata.  Semuanya berpegang pada visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam Haluan Pembangunan Bali 100 tahun yang sudah dimulai pada tahun 2025. ”Pertama ada infrastruktur, lalu ada masalah sampah dan ada sejumlah oknum wisatawan asing nakal atau bermasalah,” kata Gubernur Koster.

Gubernur Koster mengaku prioritasnya membangun infrastruktur transportasi yang baik dan efektif guna mengatasi masalah kemacetan terutama di sentra-sentra pariwisata. Selain masalah sampah telah diupayakan diminimalisir lewat kebijakan bertajuk Gerakan Bali Bersih Sampah dengan pelarangan penggunaan botol plastik di bawah 1 liter sebagai salah satu langkah konkritnya.

Gubernur Bali asal Desa Semiran, Buleleng ini menuturkan ada oknum wisman dalam beberapa waktu terakhir sering terekspos melakukan tindakan ”nakal’’ alias bermasalah selama berwisata di Bali mulai dari penyalahgunaan visa turis untuk bekerja hingga tindakan yang mengarah pada tindak kriminal. ”Kami sudah bekerja sama dengan Imigrasi agar wisman yang ”nakal’’ ini kalau menggunakan visa tidak sesuai peruntukannya langsung deportasi dan kalau kriminal langsung proses hukum,” tandas Koster.

Gubernur Koster menekankan komitmennya menuju Bali mandiri dalam energi untuk mengatasi masalah seperti terputusnya pasokan listrik dari luar Bali seperti yang terjadi belum lama ini. ”Kita dorong tidak hanya membuat pembangkit listrik di Bali, namun energi yang digunakan energi bersih, baru dan terbarukan. Ini penting untuk menunjang industri pariwisata serta kebutuhan masyarakat Bali secara umum,” jelasnya.

Baca Juga :  Ny. Putri Koster Dorong UMKM Bali Segera Urus Nomor Induk Berusaha

Gubernur Koster sangat berterima kasih kepada Konsul Jenderal Australia banyak warga Australia memilih Bali sebagai destinasi wisata dan menghabiskan liburannya selama ini. Angkanya bahkan hampir menyentuh 1,5 juta orang dalam satu tahun. ”Saya banyak dengar wisatawan asal Australia menganggap Bali sebagai rumah keduanya,” cetus Gubernur Koster.

Mengakhiri pertemuan yang hangat tersebut, selain memberikan kain endek khas Bali kepada Konjen Stevens, Gubernur Koster juga memberikan cinderamata berupa minuman tradisional khas Pulau Dewata yakni arak Bali. (fkb/pas)

Shares: