
: (Foto : fkb/jelantik)
Amurt Indonesia Gelar Workshop Peran Yoga di SMPN 2 Bangli
BANGLI, FORUMKEADILANBali.com – Ananda Marga Universal Relief Team (Amurt) Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bangli menggelar workshop peran yoga dan duduk hening untuk kecerdasan emosi, kesehatan fisik dan mental bagi guru-guru di tiga SMP di Kabupaten Bangli.
Kegiatan tersebut dihadiri Kabid GTK Dikpora Bangli I Wayan Rada, tim dari Amort Indonesia serta Kepala SMPN 2 Bangli Agus Suardana.
Didi, dari Tim Amurt menyebutkan, Amurt lembaga nirlaba bergerak di bidang sosial dan kemasyarakatan. Selama ini fokus pada upaya untuk memberikan bantuan pada kalangan remaja dalam menjaga emosinya sehingga kalangan remaja ini bisa lebih fokus dalam belajar. Banyak kasus seperti bunuh diri melibatkan remaja disebabkan adanya gangguan emosi. ’’Kami ingin berkontribusi melalui pendampingan di sekolah,” ungkap Didi.
Didi menjelaskan, workshop tentang yoga dan duduk hening dilakukan hampir di seluruh Indonesia. Khusus untuk Bali, ada sejumlah kabupaten yang akan menjadi pilot projek, salah satunya Kabupaten Bangli. Karena keterbatasan, maka kegiatan workshop untuk Kabupaten Bangli hanya melibatkan 3 sekolah yakni SMPN 2 Bangli sebagai tuan rumah, SMPN 5 Bangli serta SMP Madya Widya Dharma Desa Suter Kintamani. ”Jika guru-guru yang dilibatkan terlalu banyak, hasilnya juga tak akan maksimal,” ungkap Didi seraya menambahkan guru-guru yang mengikuti workshop tersebut akan mendampingi siswa di sekolah masing-masing melakukan gerakan yoga dan meditasi sebelum pembelajaran dimulai.
Melalui workshop ini, kata Didi, masalah ganguan emosi yang sering dialami kalangan remaja bisa dikendalikan melalui gerakan yoga, duduk hening bernyanyi atau gerakan lain selama ini telah dipraktikan. ’’Ada tujuah cakra dalam tubuh manusia, khusus untuk remaja biasanya cakra yang berkaitan dengan panas lebih dominan. Sehingga mereka akan lebih cepat emosi dalam menyikapi permasalahan,” ucap Didi sembari menuturkan melalui workshop tersebut para guru akan memahami apa harus dilakukan terhadap remaja kadang kala cenderung emosional.
Kepala SMPN 2 Bangli, Wayan Agus Suardana menyambut baik workshop yang dilakukan Amurt Indonesia ini. Menurutnya, siswa jenjang SMP merupakan peralihan dari anak-anak ke remaja sehingga mereka cenderung masih sangat labil. ”Kami sangat gembira dengan kegiatan ini. Mudah-mudahan setelah mengikuti workshop ini kami bisa melaksanakan kegiatan yoga, hening sehingga para siswa akan lebih tenang dan gembira dalam mengikuti pembelajaran di kelas,” ujarnya.
Agus Suardana berharap guru-guru yang telah mengikuti kegiatan workshop ini bisa mendesiminasikan kepada peserta didik di masing-masing sekolah. Jika telah membuahkan hasil tidak menutupkemungkinan bisa mendesiminasikan ke sekolah lain. ”Semua sekolah di Kabupaten Bangli mampu memberikan layanan sosial emosional kepada para siswanya,” tegas Agus Suardana. (jel)