
Badung Gelar Upacara Mapag Toya, Tawur, dan Pakelem di Pura Ulun Danu Beratan
FORUMKEADILANBali.com – Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian adat, agama dan budaya Bali dengan menghadiri upacara Mapag Toya, Tawur, dan Pakelem berlangsung di Pura Ulun Danu Beratan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Selasa (14/1/2025).
Upacara digelar bertepatan Purnama Sasih Kapitu, Wuku Wayang ini dilaksanakan Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung sebagai leading sector sebagai perwujudan dalam tradisi Hindu Bali memohon keseimbangan alam semesta dan keberkahan bagi masyarakat.
Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan para tokoh adat atas dedikasinya melestarikan budaya Bali melalui penyelenggaraan upacara keagamaan ini. ”Upacara Mapag Toya, Tawur, dan Pakelem bukan sekadar prosesi, melainkan penghormatan kepada alam yang memberikan kehidupan. Ini merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab pangempon pura saja,” ujarnya.
Upacara Mapag Toya, Tawur, dan Pakelem, kata Bupati Giri Prasta, memiliki makna mendalam dalam konteks religius dan ekologis. Mapag Toya berarti menjemput air, melambangkan penghormatan kepada sumber air sebagai elemen vital kehidupan. Tawur dilakukan sebagai upaya penyucian lingkungan demi menciptakan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Hyang Widhi. Pakelem, sebagai bentuk persembahan kepada laut atau danau, bertujuan memohon keseimbangan dan keberkahan bagi seluruh alam.
Bupati Giri Prasta menjelaskan Pura Ulun Danu Beratan memiliki kedudukan sebagai tempat pemujaan Dewi Danu, yang dipercaya sebagai penguasa air dan sumber kesuburan. Pura ini menjadi simbol harmoni antara manusia dan alam semesta. Danau Beratan sendiri berperan penting sebagai sumber air bagi irigasi pertanian di kawasan sekitarnya, termasuk Kabupaten Badung dan Tabanan. ’Pentingnya kerjasama lintas daerah menjaga kelestarian budaya dan lingkungan. Kolaborasi antara Kabupaten Badung dan Kabupaten Tabanan dalam kegiatan seperti ini merupakan contoh nyata sinergi memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” ucapnya.
Bupati Giri Prasta menyatakan Pemerintah Kabupaten Badung mendukung pelestarian tradisi keagamaan tidak hanya simbolis, tetapi melalui bantuan konkret untuk memenuhi kebutuhan fasilitas upacara. Ia berharap pelaksanaan upacara Mapag Toya, Tawur, dan Pakelem ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat terus menjaga kearifan lokal dan menghormati alam sebagai wujud syukur atas anugerah yang telah diberikan. ’’Pelestarian tradisi dan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua. Dengan menjaga budaya dan adat, kita menjaga identitas Bali di tengah tantangan modernisasi,” paparnya. (pas)