Bandara I Gusti Ngurah Rai Sukses Dukung KTT ASEAN, Operasional Penerbangan Berjalan Lancar
FORUM Keadilan Bali – Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali memberi dukungan penuh pada KTT ASEAN diselenggarakan di Labuan Bajo tanggal 10-11 Mei 2023. Bandara I Gusti Ngurah Rai mempersiapkan fasilitas parking stand dan infrastruktur terminal mendukung perhelatan KTT ASEAN 2023.
Hal tersebut disampaikan General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan. ”Kami sampaikan operasional penerbangan pesawat kenegaraan peserta KTT ASEAN di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berjalan lancar tanpa ada kendala,” kata Handy.
Handy menjelaskan sebanyak Sembilan pesawat dari delapan negara melakukan Remain Over Night (RON) di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pesawat tersebut tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Selasa (9/5). Pesawat kenegaraan melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo untuk menjemput delegasi KTT ASEAN pada Kamis (11/5). ”Pesawat kenegaraan yang RON adalah Republik Indonesia, Brunei, Laos, Malaysia, Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Singapura,” ujar Handy.
Lebih lanjut Handy mengemukakan selama rentang waktu kedatangan atau keberangkatan pesawat kenegaraan KTT ASEAN tidak mengganggu operasional penerbangan komersial di Bandara I Gusti Ngurah Rai. ”Jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat kenegaraan telah kami sesuaikan dengan jadwal penerbangan komersial, sehingga tidak terjadi penumpukan lalu lintas udara dan keterlambatan. Operasional bandara berjalan aman dan lancar,” ungkapnya.
Perhelatan KTT ASEAN 2023, lanjut Handy, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menyediakan 18 parking stand siap digunakan sebagai area parkir pesawat kenegaraan peserta KTT ASEAN. Selain itu, gedung VVIP juga disiapkan menyambut tamu setingkat kepala negara di Bali. ”Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik demi memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan para pengguna jasa bandara. Karena itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai memberikan yang terbaik mendukung seluruh agenda kenegaraan Republik Indonesia di kemudian hari,” tandas Handy.