
Bupati Giri Prasta Hadiri HUT Ke-44 ST Dharma Taruna Kara Banjar Tengah Blahkiuh, Abiansemal
FORUM Keadilan Bali – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri sekaligus memberikan apresiasi dan dukungan kepada Seka Teruna Dharma Taruna Kara Banjar Tengah, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung saat merayakan HUT ke-44, Minggu (4/9).
HUT Seka Teruna Dharma Taruna Kara mengambil tema ”Ageguron Ring Toya” berarti Berburu Dengan Air. Bupati Giri Prasta berharap agar implementasinya betul-betul bisa dilakukan, hulu dan hilirnya, menanam pohon menghasilkan air dan juga menanam pohon menyerap air. Salah satu contoh bambu yang tidak menyebabkan abrasi longsor. ”Seka teruna bersama tokoh masyarakat dan perangkat desa di Blahkiuh sudah memasang alat penangkap sampah. Setiap lintasan di wilayah Blahkiuh, hulu dan hilirnya sudah dipasang perangkap sampah sehingga tidak ada lagi sampah hanyut,” kata Giri Prasta.
Giri Prasta mengungkapkan, seka teruna adalah generasi penerus di masyarakat, karena di masyarakat ada dinamakan Wimuda, Winata, dan Wiwerda. Untuk bisa melaksanakan acara peringatan hari ulang tahun seperti ini berarti Seka Teruna Dharma Taruna Kara sudah bisa bersatu. Dengan bersatu setengah perjuangan berhasil dan jika tidak bersatu setengah perjuangan akan gagal. Maka masyarakat dan sekaa teruna selalu bersatu karena apa yang dilaksanakan pasti berhasil jika bersatu. Seka teruna menjadi generasi milenial dan penerus di lingkungan masyarakat dalam mengembangakan seni, adat, dan budaya di lingkungan adat dan masyarakat umum sesuai dengan konsep Tri Hita Karana.
Giri Prasta menjelaskan sekarang Wifi sudah masuk ke banjar-banjar. Banjar merupakan tempat creative space mini expo, di sini tempat dan wadah generasi milenial membuat sebuah akselerasi. Menjadikan yang tidak ada menjadi ada, apalagi di era sekarang tidak ada yang besar mengalahkan yang kecil, dan yang kecil mengalahkan yang besar. Ada yang lambat dikalahkan yang cepat. ”Kami minta anak-anak muda tidak mabuk-mabukan, mengganggu ketertiban umum, tidak menggunakan obat-obatan terlarang seperti narkotika maupun Narkoba,” pintanya.

Ketua Panitia Ida Bagus Angga Prabawa Manuaba, mengucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati Badung serta undangan lain telah hadir di tengah-tengah seka teruna dan masyarakat Banjar Tengah Blahkiuh. Perayaan ini kami mengambil tema ”Ageguron Ring Toya” karena air adalah sumber peradaban, sumber kehidupan dan sarana penyucian diri. Terlebih umat Hindu disebut Agama Tirta,’’ ujarnya.
Manuaba mengungkapkan dari laku air ini bisa belajar banyak. Jika ada muara keruh di permukaan air laut, itu pertanda ada kerusakan hutan dan gunung di hulu. Ini disebut Segara Tetengering Giri (menerka keadaan gunung dari laut). Jika parit, selokan dan sungai di sekitar kita penuh sampah dan kotoran, itu pertanda perilaku masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan kurang. Intinya kita bisa belajar banyak dari air.
Dia menjeaskan, tema kami buat juga ditayangkan dalam video untuk mengaktualisasikan di lapangan dengan berbagai aktivitas dan kreativitas. Dapat kami laporkan eksistensi ST Dharma Taruna Kara Banjar Tengah Blahkiuh sampai saat ini berjumlah 190 orang anggota diantaranya 101 pria dan 89 wanita. Beberapa kegiatan dalam menyambut perayaan HUT ST yakni jalan santai dan kegiatan ceria menyambut HUT RI ke-77 di ikuti seluruh komponen masyarakat Banjar Tengah Blahkiuh, penghijauan, penyemprotan eco enzym dan pemberian pakan ikan di Taman Giri Dukuh. Terakhir tirta yatra ke beberapa Pura Pemuteran Buleleng dan kegiatan lainnya.
Turut hadir pula Anggota DPRD Ni Luh Kadek Suastiari, Camat Abiansemal IB Putu Mas Arimbawa serta Unsur Tripika Kecamatan Abiansemal, Perwakilan Dinas Kebudayaan Badung IB Munika, Perbekel Desa Blahkiuh IB Gede Mahatmananda Manuaba, Bendesa Adat Blahkiuh, serta tokoh masyarakat setempat. Pada kesempatan tersebut Bupati menyerahkan bantuan Rp2,5 juta dari Pemkab Badung dan secara pribadi Rp25 juta.