Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Memukur Kinambulan Desa Adat Sedang, Abiansemal

Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Memukur Kinambulan Desa Adat Sedang, Abiansemal

Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Memukur Kinambulan Desa Adat Sedang, Abiansemal

FORUM Keadilan Bali – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri Karya Memukur Kinambulan, Ngeraja Sewala, Matelu Bulan, Mapetik dan Metatah Desa Adat Sedang di Pesanggrahan Desa Adat Sedang, Kecamatan Abiansemal, Sabtu (24/9).

Turut hadir Anggota DPRD Provinsi Bali I Bagus Alit Sucipta, Kadis Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha, Camat Abiansemal IB. Putu Mas Arimbawa serta unsur tripika Kecamatan Abiansemal, Ketua MDA Badung, Perwakilan PHDI  Badung, Perbekel Desa Sedang I Gede Budiyoga dan tokoh masyarakat setempat.

Sebagai wujud dukungan pemerintah pelaksanaan karya tersebut, Bupati Giri Prasta menyerahkan dana aci Rp400 juta dan pribadi mapunia Rp20 juta diterima I Gusti Agung Ngurah Sumerta selaku ketua panitia.

Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi atas suksesnya karya yang telah dilaksanakan. Karya merupakan yang utama dan sesuai sastra serta ajaran agama Hindu. Karya ini disebut mamukur kinembulan. Memukur artinya nyekah dan kinembulan artinya bersama atau secara gotong royong. Diharapkan, rasa gotong royong dan persatuan krama Desa Adat Sedang tetap dijaga demi kemajuan pembangunan di Desa Adat Sedang yang akan diwariskan kepada generasi penerus. 

Bupati Giri Prasta menjelaskan upacara pitra yadnya/atiwa-tiwa, atma wedana dan sarwa prakerti merupakan sebuah sarana upacara menyucikan atma sehingga menjadi Dewa Hyang Guru dan melinggih di merajan rong tiga. Tahapan upacara memukur kinembulan mulai dari ngangget don bingin, murwa daksina, meprelina puspa, meajar-ajar dan terakhir mamitang ke Pura Dalem dan ngelinggihang di masing-masing merajan. Selain itu, prosesi meajar-ajar disebut Catur Loka Pala. Meajar-ajar ke utara di Pura Beratan, barat ke Pura Batu Kau, selatan ke Pura Uluwatu, dan timur ke Pura Goa Lawah.

Baca Juga :  Meninggal Dunia Nihil, 10 Pasien Covid-19 di Kota Denpasar Kembali Sembuh

Menurutnya, semua tahapan tersebut penting, namun paling penting yakni pada saat ngelinggihang puspa di merajan rong tiga. Saat ngelinggihang puspa merupakan proses menyatukan bumi dengan langit. ”Dengan konsep padu muka, bila rong tiga menghadap ke barat, puspa lanang dengan bhataranya Brahma melinggih di rong sebelah selatan (kiri). Puspa istri Bhataranya Wisnu melinggih di rong sebelah utara (kanan) dan yang di tengah-tengah Siwa Guru,” jelasnya.

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta menjelaskan prosesi ngelinggihang disebut Dewa Pratista berdasarkan lontar Panglukuning Dasa Aksara dan Lontar Panglukuning Panca Aksara Pari Kandaning Parahyangan. ”Kami harapkan semua prosesi upacara dapat diikuti semua keluarga sebagai tanggung jawab serta wujud bhakti kita kepada leluhur yang diupacarai,” harap Bupati Giri Prasta.

Manggala Karya I Gusti Agung Ngurah Sumerta, menyampaikan terimakasih atas kehadiran Bupati Badung dan anggota DPRD Provinsi Bali serta undangan lainnya ikut mendukung sekaligus mendoakan karya yang digelar krama Desa Adat Sedang. ”Kami atas nama krama Desa Adat Sedang sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati dan anggota DPRD serta undangan lainnya yang telah memberikan bantuan dana sehingga karya ini dapat terlaksana sesuai harapan krama,” ucapnya. Dia mengungkapkan, pelaksanaan karya atiwa-tiwa dan atma wedana menjadi kesepakatan krama Desa Adat. Pelaksanaan karya sudah berjalan mulai tanggal 7 Agustus 2022 diawali nanggap karang suci dan marisuda genah karya dan Saniscara Pon Ugu, 24 September 2022 puncak karya diawali malaspas puspa, nunas toya ning, mapurwa daksina, pamukuran, dan meprelina sekah dan Redite Wage Wayang, 25 September 2022 nyegara gunung di segara Kusamba Pura Goa Lawah. Selanjutya ngelinggihin di masing-masing merajan pengikut Memukur Kinambulan.

Dia menambahkan, karya diikuti 74 puspa, metatah/potong gigi 92 orang, menek kelih 45 orang, mepetik 83 orang. Dana yang digunakan pelaksanaan upacara Rp 821.300.000 juta dan dana ini bersumber dari bantuan Pemerintah Kabupaten Badung Rp 400 juta, Pemerintahan Desa Sedang Rp 200 juta, LPD Desa Adat Sedang Rp 200 juta, dan koperasi-koperasi yang ada di wilayah Desa Sedang serta punia dari pamilet nyekah kinanbulan dan warga Desa Adat Sedang.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Buka Puasa Bersama Sahabat Disabilitas Kota Denpasar
Shares: