FORUM Keadilan Bali – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, menghadiri Upakara Nyekah Massal Kinambulan, Nugtug Kelihan, Metatah lan Metelu Bulanan/Mepetik Desa Adat Pangsan, di Jaba Pura Dalem Desa Adat Pangsan, Kecamatan Petang, Badung, Rabu (27/7).
Dalam kesempatan ini turut mendampingi anggota DPRD Badung I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha, Kepala Disbud Badung I Gede Eka Sudarwitha, Plt. Camat Petang I Gusti Bagus Adi Parwata, Perbekel Desa Pangsan I Made Gantiana, serta tokoh masyarakat setempat. Upacara Nyekah Masal Kinambulan dibantu dana BKK Pemerintah Kabupaten Badung Rp 400 juta.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberikan apresiasi dan dukungan atas semangat persatuan yang telah ditunjukkan krama desa adat pangsan melaksanakan yadnya bersama-sama sebagai wujud dharmaning leluhur.
Bupati Giri Prasta menekankan pentingnya karya Pitra Yadnya Kinembulan dan Manusa Yadnya tersebut, upacara pitra yadnya/atiwa-tiwa, atma wedana dan sarwa prakerti merupakan sarana upacara untuk menyucikan atma sehingga menjadi Dewa Hyang Guru dan melinggih di merajan rong tiga. Banyaknya rangkaian upacara nyekah patut dilaksanakan krama sebagai peserta nyekah.
Dia menjelaskan, mulai dari ngangget don bingin, murwa daksina, maprelina puspa, meajar-ajar dan terakhir mamitang ke Pura Dalem dan ngelinggihang di masing-masing merajan. Diharapkan pelaksanaan karya sesuai sastra agama Hindu serta yang terpenting guyub ring pasemetonan. Pelaksanaan karya atiwa tiwa, atma wedana lan sarwa prakerti ini, beberapa hal patut dipahami. Seperti dari murwa daksina menggunakan sapi gading atau sapi selem batu akan mengantarkan atma menuju surga. Selain itu, prosesi meajar-ajar ada disebut Catur Loka Pala. Meajar-ajar ke utara di Pura Beratan, ke barat Pura Batu Kau, selatan ke Uluwatu, dan Timur ke Goa Lawah. Terakhir dan utama saat ngelinggihang disebut Dewa Pratista bermakna menyatukan bumi langit dengan konsep padu muka. ”Saya berharap semua prosesi upacara tersebut dapat diikuti oleh semua keluarga sebagai tanggung jawab serta wujud bakti kita kepada leluhur yang diupacarai, serta proses karya ini berjalan dengan lancar labda karya sida sidaning don,” pungkasnya.

Sementara Manggala Karya I Gusti Putu Sara, menyampaikan terima kasih kehadiran Bupati Badung bersama undangan lainnya. Dijelaskan, masyarakat Desa Adat Pangsan melaksanakan Upakara Nyekah Masal diikuti 35 Sawa, matatah/potong gigi 52 orang, dan metelu bulanan 30 orang. Puncak Upakara Nyekah massal Wrespati Kliwon Merakih, Tilem Sasih Kasa, 28 Juli 2022.
Bendesa Adat Pangsan Ida Bagus Suryadarma, menambahkan Upacara Nyekah Masal terlaksana atas kesepakatan bersama krama Desa Adat Pangsan untuk melaksanakan upacara ini dengan tujuan membersihkan orang yang sudah meninggal setelah diaben atau di kremasi. Sekarang dilanjutkan upacara nyekah untuk membersihkan/menyucikan atma sehingga menjadi Dewa Hyang Guru dan dilinggihkan di merajan rong tiga masing-masing keluarga di upacarai.