Bupati Giri Prasta Saksikan Penayangan Film ”Tatu”

Bupati Giri Prasta Saksikan Penayangan Film ”Tatu”

Bupati Giri Prasta Saksikan Penayangan Film ”Tatu”

FORUM Keadilan Bali –  Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menyaksikan penayangan Film Drama Keluarga berjudul ”Tatu” di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Minggu, (16/10). 

Film karya Puja Astawa dan diproduksi Haibanana Film ini diperankan insan-insan kreatif Bali dan mampu menunjukan keindahan alam Bali, dengan keramah tamahan masyarakatnya serta sisi sosial dari masyarakat Bali.

Ikut menyaksikan film ”Tatu” yakni Ketua TP PKK Kabupaten Badung Ny. Seniasih Giri Prasta, Kadis Kominfo I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra, Kadiskes dr. Made Padma Puspita, Ni Luh Djelantik, Dewi Pradewi, Sundari Dewi dan pemeran film lainnya. Pada kesempatan Bupati Nyoman Giri Prasta memberikan bantuan bersumber dari dana pribadi Rp15 juta.

“Kami memberikan sebuah penghargaan setinggi-tingginya kepada para seniman dalam film pendek berjudul ”Tatu”. Karena telah memerankan diri untuk menyampaikan sebuah gambaran hidup dalam kehidupan sehingga hikmah yang bisa ambil dalam perfilman edukasi, lingkungannya, dan diri kita sendiri,’’ kata Giri Prasta.

Giri Prasta mengungkapkan secara umum mendapatkan sebuah gambaran kepada umat manusia untuk mengantisipasi hal yang buruk. ”Jangan sampai terjadi dan hal baik diambil saripatinya untuk melangkah  dalam hidup dikehidupan di masa akan datang,” ujar Bupati Giri Prasta seusai menyaksikan film ”Tatu”.

Dia menambahkan, semakin banyak hasil karya seni, semakin banyak memiliki sebuah kekuatan untuk maju di dalam industri perfilman. ”Sekali lagi kami mengapresiasi karya film ”Tatu” disutradarai Puja Astawa, dengan karya film yang apik menampilkan keaslian kehidupan masyarakat Bali,” imbuhnya.

Baca Juga :  BKOW Bali Sosialisasikan Bahaya dan Cara Cegah Penularan Virus Rabies

Sementara Puja Astawa menyampaikan film ”Tatu” dengan genre film drama keluarga menghadirkan nuansa Bali. Ia mencoba berusaha maksimal dengan menghadirkan budaya Bali, serta pembuatan Film ini benar-benar alami salah satunya tempat syuting. Ia mencoba menuangkan ide dalam sebuah garapan film dibuat orang Bali dan dibuat di Bali, sedikitpun tidak ada yang diseting. ”Kami ingin menunjukan kepada masyarakat luas, inilah situasi kondisi kehidupan masyarakat Bali. Mari mendukung produk lokal, karya lokal, anak lokal untuk perkembangan film Lokal di Bali. Pesan dari Film ini bahwa Hitam tak selalu pahit, putih pun belum tentu manis. Jangan terlalu cepat menyimpulkan segala sesuatu yang belum tentu benar. Karena yang baik belum tentu benar, dan begitu juga sebaliknya,” jelasnya.

Film ”Tatu” mengambil tema perjuangan seorang anak bernama I Luh merupakan anak tunggal dari seorang ayah tanpa istri. I Luh menjalin hubungan kasih dengan seorang pria dan merupakan salah satu keluarga dari musuh bebuyutan ayahnya. I Luh tidak pernah bermaksud mengecewakan ayahnya, namun ia tengah berjuang melawan penyakitnya sendiri tanpa diketahui ayahnya.

Shares: