
Bupati Giri Prasta Sembahyang Bersama di Pura Penataran Dalem Tegal Besung, Banjaran
FORUM Keadilan Bali – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi anggota DPRD Provinsi Bali I Bagus Alit Sucipta menghadiri sembahyang bersama serangkaian Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Mapedudusan Alit, Madasar antuk Wraspati Kalpa Agung di Pura Penataran Dalem Tegal Besung, Br. Banjaran, Desa Adat Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Senin (15/8).
Puncak karya mamungkah dilaksanakan pada Rabu (17/8) besok. Pada kesempatan tersebut, Bupati menandatangani prasasti karya dan menyerahkan dana punia secara pribadi Rp30 juta.
Bupati Giri Prasta menyampaikan rasa bangganya melihat pasemetonan pura telah melaksanakan karya/pujawali secara swadaya dan gotong-royong. Ini membuktikan pasemetonan pengempon pura bersatu dan sepakat melaksanakan yadnya sebagai swadharma kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Semoga yadnya ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan bersama.
Giri Prasta menyampaikan atas nama Pemkab Badung mengapresiasi pelaksanaan karya mamungkah. Ia komitmen melestarikan seni, adat, agama, tradisi, seni dan budaya di Kabupaten Badung. ”Kami ikut ngrastitiang (mendoakan) agar karya berjalan antar, sida sidaning don, labda karya lan sagilik saguluk salunglung sabayantaka, nyujur jagat gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja,” harapnya.

Lebih lanjut, Giri Prasta mengungkapkan, pihaknya menyadari banyak waktu dan biaya krama habis untuk beryadnya. Beliau berkomitmen selalu hadir guna meringankan beban masyarakat. Salah satu program yang akan dilaksanakan memberikan membantu dana upakara setiap tahun bagi pura di desa adat termasuk pura paibon yang ada. Sehingga masyarakat pengempon diringankan dari segi biaya dan tidak perlu mengeluarkan urunan. Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan sarana upakara, Pemkab Badung telah membangun Taman Bumi Banten di pelaba Pura Pucak Tedung. ”Kami minta setiap desa adat juga dibangun Taman Canang Sari, sehingga ke depan masyarakat tidak ketergantungan masalah sarana upakara,’’ pintanya.
Sementara Penyarikan Pura Penataran Dalem Tegal Besung, Dewa Putu Suarjaya menyampaikan, Pura Penataran Dalem Tegal Besung dipugar tahun 2018 melalui bantuan Bupati Badung senilai Rp1,3 miliar. Pengerjaannya swakelola menghabiskan biaya Rp1,9 miliar. Kekurangan dana diperoleh dari punia semeton hampir mencapai Rp600 juta.
Suarjaya menjelaskan, selesai pemugaran akan melaksanakan karya tahun 2019. Namun persiapan belum matang, terlebih munculnya wabah Covid-19, sehingga baru bisa terlaksana tahun 2022. Ini menjadi kesepakatan pengempon pura 94 pengempon pangarep. ”Karya ini diperkirakan menghabiskan dana Rp400 juta. Sumber dana dari urunan semeton masing-masing Rp2 juta, serta punia dari pasemetonan,’’ katanya.
Dia mengungkapkan, dudonan karya dimulai pada 13 Juli lalu dengan matur piuning. Dilanjutkan, 12 Agustus mecaru panca rupa, pada 14 Agustus mendak siwi, 15 Agustus upacara melasti dan 17 Agustus puncak karya. Pada 20 Agustus mendatang nugtug tigang rahina, nyenuk, mekebat daun dan pengeremek, 21 Agustus nyegara gunung lan nyineb.