FOUM Keadilan Bali – Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar melakukan vaksinasi dan sterilisasi mencegah rabies dan perkembangan anjing liar bekerjasama dengan Bali Animal Welfare Association (BAWA) dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana di Balai Sambangan Sanur, Jumat (24/6).
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, AA Gde Bayu Brahmasta mengatakan, ketersedian vaksin rabies di Kota Denpasar sampai Juni ini 23.000. Ketersediaan stok ini akan dimanfaatkan sangat efektif mengingat populasi anjing di Denpasar, Bali saat ini diperkirakan di atas 80.000 ekor. “Target kami vaksinasi anjing di kawasan Sanur 70% dari populasi untuk memberikan kenyamanan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Sanur,” ujarnya.
Bayu Brahmasta menyampaikan, Kota Denpasar perlu melakukan pengendalian perkembangan anjing liar dengan melakukan sterilisasi. Kegiatan sterilisasi dapat menekan populasi anjing yang berlebihan sehingga anjing liar berpotensi membawa virus rabies dapat dikendalikan.
Ia menambahkan, setelah Kelurahan Sanur, vaksinasi menyasar 16 desa/kelurahan yang merupakan kawasan perbatasan. Seperti Desa Pemogan, Kelurahan Pedungan dan Kesiman Kertalangu merupakan perbatasan dengan Badung maupun Gianyar. ”Strateginya kita membuat Immune belt Jadi membuat antibodi mengelilingi Kota Denpasar sehingga kita prioritaskan vaksinasi di daerah-daerah perbatasan dengan Badung dan Gianyar. Kita khawatir ada migrasi anjing ke wilayah Kota Denpasar,” ujarnya.
Sementara salah satu masyarakat, Eka yang ikut vaksin hewan peliharannya menyampaikan adanya vaksinasi dan sterilisasi dapat melindungi hewan peliharan dari virus dan mengurangi sikap agresif.