Cegah Stunting, BKOW Bali Perkuat Peran Perempuan

Cegah Stunting, BKOW Bali Perkuat Peran Perempuan

Cegah Stunting, BKOW Bali Perkuat Peran Perempuan

FORUM Keadilan Bali – Menutup road show ke Kabupaten/Kota se-Bali, Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati (Ny. Cok Ace) melaksanakan aksi sosial dirangkaikan pemberian edukasi pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang berimplikasi pada stunting di Gianyar, Kamis (6/4).

Kegiatan dipusatkan di Wantilan Kantor Camat Payangan untuk mendorong penguatan peran perempuan serta pengasuhan yang setara dalam mempercepat penuntasan angka stunting di Bali. Ny.Cok Ace menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan serangkaian memperingati hari jadi BKOW ke-60 dan Hari Kartini tahun 2023.

Lebih jauh Ny.Tjok. Ace mengungkapkan, BKOW menaruh perhatian penuntasan angka stunting di Bali. Hal ini sangat penting karena berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. ”Serangkaian HUT BKOW dan peringatan Hari Kartini, kami menginisiasi kegiatan sosialisasi pencegahan kasus stunting,” ujarnya.

Dia menyatakan serius sangat dibutuhkan menuntaskan angka stunting tahun 2030. Upaya penurunan angka stunting membutuhkan keterlibatan keluarga dan masyarakat, khususnya kelompok perempuan. ”Peran perempuan sangat menentukan keberhasilan penanganan stunting,” cetusnya.

Ia mengurai penanganan stunting memerlukan intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi sensitif diarahkan pada kelompok remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Upaya pencegahan stunting mesti dilakukan sedini mungkin. Dimulai dari pemberian edukasi pada kelompok remaja putri agar memelihara kesehatan reproduksi melalui pola makan dan gaya hidup sehat.

Selain itu, kata dia, pencegahan stunting bisa dilakukan melalui screening kesehatan terhadap calon pengantin. Intervensi sensitif diterapkan pada ibu hamil dengan memperhatikan asupan gizi dan rajin memeriksakan diri ke pos layanan kesehatan. ”Setelah bayi lahir, tumbuh kembangnya harus diperhatikan dengan rutin ke Posyandu,” paparnya.

Baca Juga :  Jaga Estetika Kota, Satpol PP Kota Denpasar Tertibkan Puluhan Spanduk Kedaluwarsa

Ny. Tjok Ace menyinggung menyinggung isu kesetaraan gender terkait erat dengan pencegahan stunting. Terwujudnya kesetaraan gender dalam keluarga akan berdampak positif pada pola asuh yang melibatkan peran aktif ibu dan ayah. Selain keluarga, peran aktif seluruh komponen sangat penting pencegahan dan penurunan angka stunting. ”Kami mengajak organisasi wanita yang tergabung dalam wadah GOW di Kabupaten/Kota mengambil peran aktif mewujudkan generasi yang bebas stunting, cerdas dan tangguh,’’ pintanya.

Kegiatan sosialisasi menghadirkan dua narasumber yaitu Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali Luh Putu Sukarini dan Tenaga Kesehatan Dinkes Bali Wahyudewi Ariani.

Sukarini dalam paparannya membahas pengaruh KDRT yang berimplikasi pada kelahiran anak stunting. Sedangkan Wahyudewi secara khusus mengedukasi calon ibu agar memperhatikan asupan gizi pada masa kehamilan. Selain itu, ia mengingatkan agar orang tua memperhatikan tumbuh kembang anak  mereka.

Sama seperti sebelumnya, kegiatan di Gianyar ini, BKOW Bali melaksanakan aksi sosial dengan membagikan bantuan paket sembako kepada 10 perempuan kepala keluarga, 10 ibu hamil dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis), 10 lansia, 10 balita kurang gizi dan 10 penyandang disabilitas.

Shares: