
: (Foto : fkb/jelantik)
Diduga Keracunan, Siswa SMPN 4 Kintamani Alami Muntah-muntah
BANGLI, FORUMKEADILANBali.com – Diduga mengalami keracunan, sejumlah siswa di SMPN 4 Kintamani harus dilarikan ke Puskemas terdekat menjalani perawatan. Beruntung kondisinya tidak terlalu parah dan setelah mendapatkan penanganan dari tim medis Puskemas IV Kintamani mereka diperbolehkan pulang.
”Para siswa sempat mejalani perawatan, namun tidak ada menjalani rawat inap. Kini sudah diperbolehkan pulang,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bangli, Komang Pariartha, S.H., M.M., saat dihubungi Minggu (25/5/2025).
Lebih lanjut Pariartha mengemukakan, kasus keracunan terjadi di SMPN 4 Kintamani tersebut dilaporkan Kepala SMPN 4 Kintamani Ni Putu Ariningsih, Sabtu (24/5) kepada dirinya.“Begitu kejadian kepala sekolah langsung menghubungi kami, dan kami periantahkan agar anak-anak mendapatkan penganangan secepatnya. Hal itu telah dilakukan kepala sekolah. Beliau gercep sehingga bisa dilakukan penanganan lebih dini,” kata Pariartha seraya berharap, kejadian tersebut tidak terulangan kembali baik di SMPN 4 KIntamani maupun di sekolah lain di Kabupaten Bangli.
Kepala SMPN 4 Kintamani, Ni Putu Ariningsih, S.Pd., ketika dihubungi membenarkan kasus tersebut. Ia mengakui kasus tersebut terjadi, Jumat (23/5), dan saat itu ia mendapatkan laporan dua orang siswa menjalani perawatan di salah satu klinik di sekitar Desa Songan, Kintamani. Setelah mendapatkan perawatan siswa tersebut diperbolehkan pulang pihak klinik.
Di menjelaskan, Sabtu (24/5) ada beberapa siswa mengalami keluhaan mual-mual. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pihak sekolah langsung merujuk anak-anak ke Puskesmas IV Kintamani kebetulan lokasinya bersebelahan dengan sekolah. ”Mulanya ada satu siswa mengalami keluhan mual dan muntah-muntah, beberapa saat muncul lagi siswa lainnya,” jelas Ariningsih seraya menambahkan setelah medapatkan penanangan dari pihak Puskesmas Kintamani IV, anak-anak diperbolehkan pulang.
Mengenai penyebab siswa mengalami muntah-muntah, Ariningsih mengaku belum tahu persis jenis makanan apa yang dikunsumsi para siswa ini sampai mengalami keracunan. Yang jelas mereka mengalami gejalan tersebut setelah makan nasi di Kantin sekolah. ”Sampel makanan yang dikonsumsi siswa telah diambil tim medis untuk dilakukan penelitian,” ucap Ariningsih sembari menjelaskan sampel makanan dibawa tim medis terdiri dari nasi, ayam, sayur dan saos.
Setelah kejadian tersebut, lanjut Ariningsih, pihaknya mengingatkan pengelola kantin lebih berhati-hati memilih dan menggunakan bahan-bahan makanan yang dikonsumsi siswa. Ia berharap kasus serupa tidak terulang kembali.
Hal sama juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olah Raga Bangli, Komang Pariartha. Ia mengajak seluruh pengelola kantin menyajikan makanan dan minuman benar-benar higienis. ’’Kita selalu menghimbau dan melakukan pengawasan terhadap kantin-kantin di sekolah agar benar-benar menjaga higienitas makanan. Mudah-mudahan kasus ini tidak terjadi di sekolah lain,” harap Pariartha. (jel)