Dinas KPP Bangli Minta Warga Aktif Vaksin Hewan Peliharaan

Dinas KPP Bangli Minta Warga Aktif Vaksin Hewan Peliharaan
PENULAR RABIES - Anjing menjadi salah satu binatang yang rawan penularan rabies di wilayan Kabupaten Bangli.
📷: (Foto : fkb/jelantik)

Dinas KPP Bangli Minta Warga Aktif Vaksin Hewan Peliharaan

BANGLI, FORUMKEADILANBali.com – Sejumlah binatang peliharaan diduga menjadi hewan penular rabies. Warga khususnya pencinta binataan peliharaan aktif melakukan vaksin terhadap binatang tersebut. Jika tidak, binatang kesayangannya tidak saja membahayakan pemiliknya, namun juga membahayakan orang lain.

”Kita harap masyarakat ikut mencegah penyebaran rabies  secara mandiri. Caranya, melakukan pemeliharaan HPR seperti anjing, kucing dengan baik. Terlebih anjing, jangan dibiarkan bebas berkeliaran karena rawan tertular rabies,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma Rabu (25/6/2025)

Sarma menjelaskan berdasarkan hasil uji lab, ditemukan 48 sample Hewan Penular Rabies (HPR) dinyatakan positif terjangkit rabies. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli makin massif melakukan vaksinasi terhadap HPR. ”Kita gencar melakukan vaksinai rabies, terlebih stok vaksinasi kita cukup tersedia,” tegasnya.

Lebih lanjut Sarma mengemukkan pengadaan vaksin rabies berasal dari tiga sumber anggaran, yakni APBD Bangli, alokasi anggaran rutin dari Provinsi Bali ditambah kucuran pemerintah pusat. “Dana APBD Bangli kita dialokasikan pengadaan vaksin untuk 30 ribu dosis. Ditambah dari pusat dan provinsi, stok vaksin kita melimpah mencapai 36 ribu dosis keseluruhan,” jelasnya seraya menyebutkan dengan jumlah stok vaksin ini dinilai cukup mengcover program vaksinasi ke banjar-banjar di seluruh desa di Bangli dengan target 80 persen pencapaian cakupan vaksinasi.

Sarma mengungkapkan secara umum pelaksanaan vaksinasi terhadap HPR di Bangli dimulai Maret 2025. Menjelang akhir Juni cakupan vaksinasi sudah mencapai 46 persen lebih dari total populasi hewan HPR mencapai 53 ribu ekor. ”Kita libatkan sekitar 24 orang petugas dari UPTD di masing-masin kecamatan ditugaskan setiap hari. Selain melakukan vaksinasi rutin, mereka juga melakukan tanggap dan merespon ketika ada kasus gigitan dari HPR di lapangan,” ucap pejabat asal Tembuku ini. (jel)

Baca Juga :  Ciptakan Pembina Berkompeten dan Berkarakter, Kwarcab Denpasar Gelar KMD Golongan Siaga

 

Shares: