
Edukasi Masyarakat, Diskominfo Gianyar Gandeng Diskominfos Bali Gelar Literasi Digital
FORUMKEADILANBali.com – Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali bersiergi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Gianyar menggelar literasi digital mewaspadai judi online dan pinjaman online ilegal di Gedung PLUT UMKM Bedulu, Selasa (25/2/2025).
Kegiatan tersebut menghadirkan para ASN dan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di Kabupaten Gianyar sebagai peserta. Dengan harapan mereka mampu mengedukasi orang sekitar dan masyarakat terhindar dari judi online dan pinjaman online.
Kadis Kominfo Gianyar Anak Agung Gde Raka Suryadiputra disela-sela membuka literasi digital menyampaikan teknologi telah mempermudah berbagai aspek kehidupan, termasuk keuangan. Seperti halnya pinjaman online menawarkan kemudahan akses dana dengan cepat, namun di balik kemudahannya, banyak terjebak dalam bunga tinggi dan praktik ilegal yang merugikan. ”Awalnya hanya ingin memenuhi kebutuhan mendesak, tetapi akhirnya terjerat dalam jeratan utang yang sulit terbayar,” ujarnya.
Selain itu, kata Agung Raka Suryadiputra, ada juga judi online membuat banyak orang terjebak dalam permainan yang menjanjikan keuntungan instan. Namun pada kenyataan justru membawa kerugian besar. Tidak sedikit individu dan keluarga hancur akibat kecanduan judi online. ”Kebanyakan pemain judi online memanfaatkan dana pinjaman online,” ungkapnya.
Agung Raka Suryadiputra menyatakan judi online dan pinjaman online ilegal bukan hanya merugikan individu, tetapi merusak tatanan sosial dan ekonomi bangsa. Judi online telah menjerumuskan banyak orang ke dalam jerat kecanduan dan kehancuran finansial. Sementara itu, pinjaman online ilegal menjerat masyarakat dengan bunga mencekik serta praktik penagihan tidak manusiawi. ’’Mari kita bersama-sama meningkatkan literasi keuangan, mengedukasi masyarakat, serta memperkuat regulasi guna melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari dampak negatif pinjaman online dan judi online. Semoga kita semua semakin bijak memanfaatkan teknologi demi kebaikan,” ucapnya.
Sementara itu, narasumber Ketua Relawan TIK Provinsi Bali I Gede Putu Krisna Juliharta, menjelaskan meski pemerintah terus memblokir situs judi online, namun hal tersebut terus tumbuh. Hal paling penting dilakukan melalui literasi untuk menambah wawasan. ”Literasi paling bagus menanamkan antibodi pada diri masing-masing. Terlebih bisa menyebarkan hal positif kepada kerabat atau keluarga,” tegasnya.
Dia memaparkan awalnya seseorang hanya mencoba-coba ikut judol, namun sering dikalahkan oleh bandar, timbul sifat tertentu. Munculnya rasa tidak terima atas kekalahan membuat para penjudi semakin bersemangat terus mencoba hingga terobsesi menang dan mengalahkan bandar. ”Terlalu asyik berjudi, mereka tidak menyadari obsesi tersebut telah membuat segalanya lepas kendali. Mereka tidak tahu kapan harus berhenti, tidak takut akan konsekuensi. Bahkan sampai melampiaskan emosi kepada orang-orang terdekat. Meski sudah jelas ada konsekuensi hukum, finansial, dan risiko lainnya, orang yang kecanduan judi tidak akan mudah berhenti,” jelasnya.
Analis Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Provinsi Bali Adam Ultra Sjahbunan menekankan pentingnya menjaga data diri agar tidak digunakan orang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan pinjol. ”Kasus terakhir KTP seseorang ada digunakan meminjam uang, karena kecanggihan teknologi untuk perivikasi wajahnya menggunakan AI, sehingga penting menjaga data diri,” katanya.
Lebih lanjut Ultra Sjahbunan mengemukakan selain pinjol ada juga investasi bodong. Namun menjadi sasaran orang menengah ke atas. Untuk itu, jangan mudah tergiur dengan bunga tinggi atau keuntungan instan tidak logis. Logikanya jika seseorang memiliki cara atau formula mendapatkan keuntungan tinggi pasti tidak akan disebarluaskan. (pas)