
FT Unwar Ajak IRT di Denpasar Kembangkan Perkebunan Vertikal
FORUM Keadilan Bali β Fakultas Pertanian (FT) Universitas Wamardewa (Unwar) mngaja ibu rumah tangga (IRT) di Denpasar mengembangkan perkebunan vertikal sebagai usaha mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan di wilayah perkotaan yang luasannya cenderung terbatas.
Pengembangan perkebunan atau menanam dengan metode vertikal dapat dilakukan dalam upaya mendukung ketersediaan pangan keluarga di daerah perkotaan. Ajakan tersebut disampaikan Akademisi Fakultas Pertanian (FP) Universitas Warmadewa Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si., saat menjadi narasumber dalam penyuluhan pemanfaatan pekarangan rumah digelar mahasiswa KKN-PMM Unwar di Banjar Pucaksari, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar, Sabtu (3/2).
Muliarta mengatakan tantangan untuk pekarangan di wilayah perkotaan lahan sempit sehingga tidak bisa berkebun atau bertani dengan lahan luas. Strateginya dapat dilakukan dengan membuat kebun vertikal. βKebun vertikal dapat dilakukan dengan menggantung tanaman dalam wadah di dinding, pagar, atau tiang, tergantung desain dibuat. Pilih tanaman sesuai untuk berkebun vertikal. Tanaman cocok termasuk tanaman bergantung, tanaman merambat, dan tanaman tidak membutuhkan ruang akar yang terlalu dalam,β katanya.
Menurut Muliarta, penataan desain estetika dan susun tanaman secara vertikal dengan cermat akan menciptakan tampilan menarik dan seimbang bagi pekarangan rumah. Begitu juga, penggunaan sistem irigasi otomatis akan mempermudah perawatan dan memastikan tanaman mendapatkan kebutuhan air yang sesuai.
Muliarta mengungkapkan pengembangan perkebunan vertikal dilahan pekarangan rumah yang sempit perlu memperhatikan jenis tanaman yang akan ditanam. Komoditan tanaman yang dipilih akan lebih baik bila dapat dipanen dalam waktu yang singkat. Contohnya sayuran bayam, kangkung, daun bawang, selada dan yang lainnya. βKadang menjadi pertanyaan berikutnya darimana dapat pupuk? Pupuk ini sebenarnya dapat didapatkan dari mengolah sampah atau limbah yang dihasilkan di rumah tangga. Sampah dari dapur dan dedaunan dapat dikomposkan,β ujarnya.
Ia menambahkan keberhasilan memanfaatkan pekarangan rumah tidak hanya memberikan dampak ekonomi positif, tetapi mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesehatan keluarga. Keterbatasan lahan pekarangan juga tidak menjadi halangan jika mampu mengembangkan perkebunan vertikal dan terus berinovasi dalam memenuhi ketersediaan pangan keluarga.