
Gandeng Kader PKK, Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tuntaskan Kasus TBC
FORUM Keadilan Bali – Kasus Tuberkulosis (TBC) fluktuatif setiap tahun karena tingginya mobilitas penduduk di Kota Denpasar. Hal ini menjadi tantangn tersendiri mengatasi peramasalah penyakit TBC di Kota Denpasar. Sehingga penanganan kasus TBC harus melibatkan semua pihak termasuk kader-kader PKK Kota Denpasar.
”Kita menggandeng kader PKK Kota Denpasar, mengingat organisasi ini jaringannya sangat kuat dan sampai ke masyarakat terbawah,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, di Denpasar beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dr. Ngurah Dharmayuda mengungkapkan, program TBC cakupan masih rendah, dan pihaknya ingin kerjasama seluruh stakeholder. Salah satunya PKK, karena peranan PKK sangat besar di masyarakat. Menurutnya, permasalahan saat ini susah menemukan kontak serumah dari pasien yang sudah positif TBC.
Dia menerangkan keterlibatan PKK kontak serumah bisa didapatkan lebih banyak. PKK memiliki kelompok dasawisma dan ruang lingkup paling kecil dalam keluarga akan lebih mudah memberikan pemahaman untuk diperiksa. Karena itu, cakupan program TBC lebih cepat tercapai dan Kota Denpasar lebih cepat terbebas dari TBC sampai tahun 2030 mendatang.
Sebelum kader PKK memberikan sosialisasi, dr. Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda mengaku, pihaknya akan memberikan pelatihan dan pemahaman kepada kader-keder PKK. Dengan demikian, mereka dapat membatu memberikan edukasi sehingga bisa mengarahkan masyarakat jika ketemu yang bergejala sesuai ilmu yang telah dibekali. ”Jika ada orang ketemu sesuai dengan gejalanya diminta diarahkan ke fasilitas pelayanan. Kita akan bekali data dan informasi,” jelasnya
Mempercepat penuntasan angka TBC, lanjut dr. Ngurah Dharmayuda, pihaknya mengandeng USAID Tuberculosis Private Sector (USAID TBPS) dan libatkan sektor swasta yakni dokter praktek mandiri, klinik, rumah sakit swasta. Keterlibatan pihak swasta dalam penemuan TBC, karena banyak masyarakat yang berobat ke faskes swasta. ”Menuntaskan TBC di Kota Denpasar perlu kerjasama dengan semua pihak,’’ ucapnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara didampingi Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana menyambut baik program penuntasan kasua TBC melibatkan kader-kader PKK. Pasalnya, 10 program pokok PKK ada program kesehatan sesuai dengan penuntasan kasus TBC di Kota Denpasar. ”Kami mengapresiasi Dinas Kesehatan Kota Denpasar melibatkan PKK Kota Denpasar dalam menangani kasus TBC di Kota Denpasar,” ujarnya.
Ny. Antari Jaya Negara berharap keterlibatan kader-kader PKK lebih cepat menuntaskan kasus TBC di Kota Denpasar. Sebelum kader PKK memberikan edukasi di masyarakat, diminta Dinas Kesehatan Kota Denpasar memberikan pembekalan tentang ciri-ciri orang TBC. Jika ditemukan orang bergejala langkah selajutnya apa yang mereka harus lakukan. ”Pembekalan yang diberikan mereka bisa memberikan edukasi dan langkah yang dilakukan sehingga angka yang menderita TBC dapat dituntaskan di Kota Denpasar,” ungkap Ny. Antari Jaya Negara.
Di tepat terpisah, Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Kota Denpasar dr. I Made Sudhana Satrigraha menyampaikan berbagai langkah telah dilaksankan mulai dari penyuluhan ke rumah-rumah tentang pemahaman penyakit TBC sampai pemberian bantuan sembako. Bahkan melakukan pendampingan terhadap penderita TBC yang sedang menjalani pengobatan. ”Kami juga melacak penderita agar melakukan pengobatan rutin,” ujarnya.
Sudhana Satrigraha menjelaskan sosialisasi melibatkan berbagai yayasan sosial sehingga jangkauannya lebih masif, termasuk melalui radio dan media massa. Berbagai langkah dilakukan kasus TBC di Kota Denpasar dalam tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2019 sampai tahun 2021 kasusnya fluktuatif. Seusai data yang dihimpun PPTI Kota Denpasar kasus TBC, yakni tahun penemuan kesembuhan persentasenya tahun 2019 1.600 1.444 (90,25%), tahun 2020 sebanyak 1.086 879 (80,94%) dan tahun 2021 sebanyak 1.050 868 (82,07%).
“Kami harapkan kasus TBC di Kota Denpasar terus mengalami penurunan seiring meningkatnya pemahaman masyarakat,” ujar dr. Sudhana Satrigraha. (I Gusti Ketut Sudiatmika – Analis Kebijakan Ahli Muda)