Gubernur Koster dan Ny. Putri Suastini Dukung Jegog Jembrana Jadi Agenda Tahunan Pariwisata Bali

Gubernur Koster dan Ny. Putri Suastini Dukung Jegog Jembrana Jadi Agenda Tahunan Pariwisata Bali
📷: FOTO BERSAMA - Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster foto bersama saat menerima audiensi Ketua Koordinator Paguyuban Seka Jegog Pering Agung, Putu Bobi Agus Darma, di Jaya Sabha, Denpasar, Soma Wage Julungwangi, Senin(7/4/2025).

Gubernur Koster dan Ny. Putri Suastini Dukung Jegog Jembrana Jadi Agenda Tahunan Pariwisata Bali

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com –Gubernur Bali Wayan Koster dan Ny. Putri Suastini Koster mendukung Jegog Jembrana menjadi ageda ahunan pariwisata Pulau Dewata. Karena suara seni musik Jegog menggema dari Bali Barat tak hanya menggugah semangat, namun juga menggugah harapan agar kesenian khas Bumi Makepung ini terus ajeg dan lestari.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Koster didampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster saat menerima audiensi Ketua Koordinator Paguyuban Seka Jegog Pering Agung, Putu Bobi Agus Darma, di Jayasabha, Denpasar, Soma Wage Julungwangi, Senin(7/4/2025).

Putu Bobi mengatakan komitmennya menjaga eksistensi Jegog dengan membentuk Yayasan Jegog Pering Agung, yang sebelumnya merupakan sebuah paguyuban. Yayasan ini kini menaungi sekitar 114 anggota dari berbagai jenjang, mulai dari anak SMP, SMA hingga seka Jegog dewasa. Langkah ini diambil sebagai upaya membangun regenerasi pelaku seni Jegog saat ini didominasi seniman-seniman senior. ”Kami siap membentuk tim kesenian dan berharap dapat dilibatkan dalam berbagai event yang diselenggarakan Pemprov Bali,” ujarnya.

Putu Bobi menyampaikan harapan agar Pemerintah Provinsi Bali memfasilitasi ruang tampil bagi Jegog, baik di tingkat lokal maupun provinsi, hingga menjadi satu event rutin kalender tahunan pariwisata Bali. Seperti dilibatkan mengisi penampilan dalam penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB).

Pupu Bobi mengungkapkan Paguyuban Jegog Pering Agung mendukung penuh program prioritas Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster, khususnya menjaga dan melestarikan adat, seni, budaya, tradisi, serta kearifan lokal Bali yang adiluhung. Salah satunya melalui pelestarian dan pengembangan seni musik Jegog sangat khas. Karena satu-satunya dimiliki kabupaten di Bali, yakni Kabupaten Jembrana.

Baca Juga :  Layanan Data Seluler dan IPTV Dimatikan Saat Nyepi Tahun Baru Caka 1946

Gubernur Koster memberikan dukungan terhadap pengembangan Jegog. Ia menegaskan pentingnya pembinaan untuk memperluas ruang hidup kesenian ini, termasuk memberikan perhatian kepada kesenian lokal lainnya seperti Makepung, dengan tetap menjaga nilai-nilai etika dan kelestarian budaya. ”Kami memastikan Jegog akan turut mengisi penampilan pada event seni budaya PKB tahun-tahun berikutnya,’’ kata Koster.

Sementara Ny. Putri Suastini Koster menambahkan pentingnya memberikan tempat istimewa bagi Jegog dalam perhelatan seni seperti PKB. ”Berbeda dengan baleganjur berkembang di seluruh Bali, Jegog hanya tumbuh di daerah kelahirannya yakni Jembrana. Ini kekhasan yang harus difasilitasi secara khusus,” ujarnya.

Ny. Putri Suastini mengusulkan agar festival Jegog dibuat sebagai agenda tersendiri, sehingga lebih menambah kesan dan gaung Jegog sebagai satu warisan yang tiada duanya. Disamping bisa menjadi bagian dari rangkaian PKB.

Ny. Putri Suastini menyoroti pentingnya regenerasi lintas generasi agar para junior dapat menimba ilmu langsung dari para senior tanpa kehilangan keaslian dan ciri khas Jegog. Diharapkan festival Jegog tidak hanya dijadikan ajang parade, namun juga dapat menghidupkan kembali lagu-lagu lawas dan memperkenalkan karya baru yang tetap original.

Sebagai tindak lanjut, Yayasan Jegog Pering Agung tengah merancang Festival Jegog Gubernur Cup yang rencananya digelar September mendatang fokus pada penampilan dari generasi muda dan anak-anak. Event ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pelestarian sekaligus inovasi, agar Jegog tidak hanya hidup di masa lalu, tapi terus berdetak di masa depan.

Dengan sinergi antara pemerintah, seniman, dan masyarakat, Jegog diharapkan tak sekadar menjadi warisan budaya, tetapi juga ikon pariwisata Bali yang membanggakan. (fkb)

Shares: