Gubernur Koster Dorong Kemajuan BPR Topang Ekonomi Bali, Apresiasi Event Tanpa Kemasan Plastik

Gubernur Koster Dorong Kemajuan BPR Topang Ekonomi Bali, Apresiasi Event Tanpa Kemasan Plastik
CINDERAMATA - Gubernur Bali, Wayan Koster menerima cinderamata dari Ketua DPD Perbarindo Bali, I Ketut Komplit usai melepas jalan sehat serangkaian peringatan Hari BPR-BPRS Nasional 2025 di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar, Minggu (13/7/2025).
📷: (Foto : fkb/erik)

Gubernur Koster Dorong Kemajuan BPR Topang Ekonomi Bali, Apresiasi Event Tanpa Kemasan Plastik

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Gubernur Bali, Wayan Koster berkomitmen mendukung dan mendorong kemajuan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dinilai memiliki peran penting dalam menopang sektor perekonomian daerah. Komitmen tersebut disampaikannya saat menghadiri Peringatan Hari BPR-BPRS Nasional 2025 di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar, Minggu (13/7/2025).

”Saya mendapat informasi, saat ini terdapat 128 BPR di Bali dengan omzet mencapai Rp21 triliun. Ini jumlah cukup besar, bahkan hampir seimbang dengan LPD yang ada di seluruh Bali,” ujarnya.

Koster menyatakan telah lama menaruh perhatian pada keberadaan BPR. ”Ini harus kita dorong, dukung, dan kembangkan ekosistemnya agar pertumbuhannya semakin sehat,” katanya.

Gubernur Bali dua periode ini mengapresiasi keberadaan lembaga keuangan tersebut. Selain memperkuat perekonomian daerah, BPR juga memberi kesempatan kerja bagi 5.500 orang serta memegang peranan penting dalam memajukan sektor IKM, UMKM, dan koperasi.

Perannya strategis, Gubernur Koster berencana mengumpulkan pengelola BPR melakukan konsolidasi. Tujuannya agar lembaga ini semakin solid sebagai kekuatan sektor keuangan dalam menopang perekonomian Bali. Ia meminta Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan pembinaan, sehingga BPR di Bali tumbuh sehat, makin kuat, berdaya saing, dan kompetitif serta berkontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi Bali melalui penguatan sektor UMKM, IKM, dan koperasi.

Gubernur Koster menyampaikan mulai tahun 2025, Pemprov Bali menerapkan transformasi ekonomi melalui konsep Ekonomi Kerthi Bali (EKB). Dengan enam sektor unggulan, EKB merupakan konsep ekonomi hijau ramah lingkungan, berbasis sumber daya lokal, menjaga kearifan lokal, bernilai tambah, berdaya saing, dan berkelanjutan. ”Kita melakukan transformasi agar ekonomi Bali tidak lagi bergantung semata-mata pada satu kantong, yaitu pariwisata. Karena seperti kita ketahui, sektor ini sangat rentan terhadap isu keamanan, bencana alam, hingga masalah khusus seperti pandemi Covid-19,” jelasnya.

Baca Juga :  Cok Ace Nakhodai Kwarda Gerakan Pramuka Bali Periode 2024-2029

Ia menambahkan, pada masa pandemi, ekonomi Bali sempat mengalami kontraksi hingga minus 9,3 persen. Syukurnya, kini sektor pariwisata telah pulih. Pada Desember 2024, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali tercatat mencapai 6,4 juta orang, melebihi capaian tahun sebelumnya sebanyak 6,27 juta orang.

Melihat tren positif ini, lanjut Gubernur Koster memproyeksikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada 2025 akan menembus angka lebih dari 7 juta orang. Pulihnya sektor pariwisata memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Bali yang pada 2024 tercatat sebesar 5,48 persen, melampaui rata-rata pertumbuhan nasional. ’’Tahun 2025 lebih baik lagi, pada triwulan pertama telah mencapai 5,52 persen,” ungkapnya.

Gubernur Koster menuturkan pemulihan ekonomi Bali berdampak pada penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. Tahun 2024, angka kemiskinan di Bali tercatat sebesar 3,8 persen dan pengangguran sebesar 1,7 persen. ”Saya pastikan tahun 2025 angkanya akan terus menurun dan menjadi yang terendah di Indonesia,” tegasnya.

Di tengah pemulihan ekonomi dan pariwisata, Gubernur Koster menyoroti sejumlah persoalan yang dihadapi Bali, terutama masalah sampah, termasuk sampah plastik yang menjadi ancaman serius bagi lingkungan.

Ia memaparkan saat ini Pemprov Bali tengah melakukan upaya intensif melalui program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Pembatasan Plastik Sekali Pakai. ’’Saya perhatikan dalam acara ini tidak ada produk kemasan plastik. Terima kasih kepada jajaran perbankan, sudah ikut tertib dalam menjaga Bali tetap bersih dari sampah,” ucapnya.

Ia berharap semangat ini terus ditingkatkan para pengelola BPR tergabung dalam Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo). BPR diimbau untuk mengelola sampah di masing-masing kantor, mengingat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung direncanakan akan ditutup pada Desember 2025. Jika pengelolaan sampah dilakukan dengan baik, ia yakin citra pariwisata Bali akan makin terangkat. Selain isu sampah, Bali juga dihadapkan persoalan alih fungsi lahan yang tinggi serta perilaku menyimpang dari sebagian pelaku usaha dan wisatawan mancanegara.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana: Denpasar Kota Berwawasan Budaya Harus Dirawat

Gubernur Koster menegaskan akan bertindak tegas terhadap praktik-praktik yang merugikan Bali. ’’Semua akan saya tindak tegas. Wisatawan asing yang nakal akan langsung dideportasi atau diproses secara hukum. Sampai kemarin, sudah tercatat 600 wisatawan asing dideportasi karena berulah. Kita ingin Bali dikunjungi wisatawan yang tertib, disiplin, menghormati hukum, dan menjaga budaya Bali. Kalau ekosistem pariwisata kita sehat, ekonomi akan tumbuh, dan BPR pun akan berkembang semakin kuat,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Perbarindo Bali, I Ketut Komplit menyampaikan apresiasi atas kehadiran Gubernur Koster di tengah-tengah keluarga besar pengelola BPR di Bali. Menurutnya, kehadiran orang nomor satu di Bali ini menjadi energi baru dalam memajukan BPR.

Peringatan Hari BPR-BPRS Nasional 2025 turut diisi kegiatan jalan sehat dilepas Gubernur Koster. Selain itu, ia menyerahkan paket sembako sebagai bagian dari rangkaian acara. Saat meninjau stan pameran, Gubernur jebolan ITB ini dengan ramah melayani permintaan swafoto dari masyarakat yang memadati lapangan. (fkb/pas)

Shares: