
Hadapi Isu Pangan Global, Wagub Cok Ace Harap AMM G20 Tingkatkan Kolaborasi
FORUM Keadilan Bali – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengajak para menteri dan delegasi yang hadir dalam perhelatan Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20, mengeksplorasi Bali secara lebih jauh khususnya sektor pertanian.
”Pertanian bagian dari budaya dan sebagian besar penduduk Bali bekerja sebagai petani. Karena itu, di tengah-tengah acara AMM G20, kami berharap bapak/ibu ada waktu melihat sistem pertanian di Bali,” kata Wagub Bali yang akrab disapa Cok Ace di sela-sela gala dinner AMM G20 di Hotel Intercontinental Jimbaran, Badung, Bali, Rabu (28/9) .
Wagub Cok Ace menggarisbawahi sistem irigasi Subak telah berjalan ratusan tahun dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Bali. Sistem dikenal dengan subak dan telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Terkait ajang AMM G20, Wagub Cok Ace berharap semua pihak terkait dapat duduk setara sebagai mitra, meningkatkan hubungan baik dan kerjasama yang terjalin selama ini di sektor pertanian. Terutama saat sekarang ini. Dunia diprediksi akan mengalami kelangkaan pangan. Ada 1 dari 3 orang di dunia tidak memiliki akses memadai terhadap pangan tahun 2020. ”Saya harap bisa bersama-sama mencari solusi tantangan ini,” harap Panglingsir Puri Ubud ini seraya menjelaskan pertanian tidak saja penting sebagai sektor ekonomi, tetapi penting penyambung kehidupan.
Wagub Cok Ace menyatakan Bali telah siap menjadi tuan rumah berbagai event berskala internasional mulai dari MICE, pameran, pertukaran budaya, olah raga, dan lainnya. Ia bangga ikut menjadi bagian dari kisah sukses dari beragam event ini. ”Kami berharap seluruh rangkaian helatan G20 juga dapat berjalan dengan sukses tanpa kendala apapun. Terimakasih dan selamat menikmati keindahan Pulau Bali,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo memuji Bali sebagai lokasi tidak hanya baik dari sisi keindahan alam dan budaya. Tapi sangat representatif untuk event internasional. ”Bali hebat dan bagus. Bali cerminan Indonesia dan masyarakatnya,” ujarnya.
Mentan menyampaikan jumlah delegasi yang hadir 188 delegasi diantaranya terdapat 4 delegasi hadir secara virtual. AMM G20 Indonesia tak hanya dihadiri Menteri Pertanian dan perwakilan dari negara-negara G20, tapi juga organisasi internasional di bidang pertanian dan negara-negara di luar forum G20 yang mendapatkan undangan khusus. Menteri bidang pertanian negara lain hadir langsung yakni Rwanda, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Fiji, India, Arab Saudi, Singapore, Turki, dan Uni Emirat Arab. ”Ajang ini punya peran besar. Tempat mendiskusikan masalah pertanian, pangan dan isu ketahanan internasional. ”Kita mendapatkan rumusan luar biasa, bahwa pangan hak asasi dan G20 untuk menjawab tantangan itu,” jelas Syahrul Limpo.
Dia menguraikan sidang AMM G20 Indonesia membahas tiga isu prioritas. Pertama, mempromosikan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Kedua, mempromosikan perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, transparan, dan non-diskriminatif untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan untuk semua. Ketiga, kewirausahaan pertanian inovatif melalui pertanian digital untuk meningkatkan penghidupan petani di pedesaan. ”Isu ini jadi tren saat ini. Kita diharapkan seluruh dunia turut serta mencari jawaban, menemukan langkah pasti menghadapi tantangan serius ini. Kita bergerak bersama-sama untuk dunia,” tuturnya lagi.
Mentan mengajak delegasi menikmati Bali sebagai kawasan destinasi wisata dunia. ”Kita nikmati, Bali beautiful. Saya harap kita bisa nikmati Bali dan juga Indonesia bersama. Saya sampaikan salam hangat pada saudara sekalian dari Bapak Presiden Joko Widodo,” tutupnya.
Delegasi asing yang hadir dalam kesempatan tersebut, merupakan perwakilan dari seluruh anggota G20, dan 7 negara undangan, 8 organisasi internasional di bidang pertanian dan pangan.