
: (Foto : fkb/ist)
Hadiri PKKMB Unud, Wamen Dikti Tekankan Hindari Bulying, Judol dan Narkoba
BADUNG, FORUMKEADILANBali.com – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., menghadiri PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) 2025 di Universitas Udayana, Selasa (12/8/2025).
Prof. Fauzan menyoroti pentingnya membekali mahasiswa dengan kesadaran terhadap isu-isu aktual. ”Selain menolak kekerasan dan bullying, mahasiswa perlu memahami bahaya judi online dan penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Prof. Fauzan menyatakan perlakuan tidak masnusia dan tidak mendidik harus dihindari. Sebab tidak munafik saat ini telah terjadi kecendrungan kekerasan verbal maupun fisik termasuk bulying. Selain itu, prilaku judol dan obat terlarang harus dihindari juga perlu disampaikan ke calon mahasiwa. “Mereka generasi diharapkan melanjutkan estafet pembangunan negeri ini. Harus dibekali mental supaya kuat,” tegasnya sembar meminta hal negatif harus dicegah dan harus disampaikan tidak hanya secara verbal tentu dengan contoh konkrit.
Hal senada disampaikan Rektor Universitas Udayana (Uud), Prof. Dr. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D., Ia mengingatkan mashasiswa menghindari prilaku bulying dan kekerasan. Karena Unud memiliki unit PPK PT yang akan disampaikan menjadi materi terkait isu bullying, kekerasan seksual dan lainnya. Termasuk ada materi bela negara.
Prof. Sudarsana menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia berkenan hadir dan memberikan materi sangat inspiratif pada PKKMB tersebut.
Kehadiran narasumber merupakan wujud nyata dukungan pemerintah pusat, akademisi, dan tokoh masyarakat dalam membentuk mahasiswa menjadi generasi unggul secara akademik, berkarakter kuat, serta peka terhadap isu kesetaraan, perlindungan, dan kemanusiaan.
Prof. Sudarsana mengungkapkan PKKMB merupakan gerbang awal bagi calon mahasiswa mengenal lebih dekat kehidupan kampus, nilai-nilai luhur Tridharma Perguruan Tinggi, sistem pembelajaran, organisasi kemahasiswaan, serta berbagai kesempatan untuk mengembangkan diri.
Melalui kegiatan ini, kata dia, calon mahasiswa akan dibekali pengetahuan tentang kehidupan berbangsa, bernegara, bela negara, etika akademik, literasi digital, kewirausahaan, dan keterampilan abad 21, agar menjadi insan yang unggul, tangguh, berdaya saing, dan berakhlak mulia. “Saya ingin menegaskan bahwa PKKMB di Universitas Udayana dilaksanakan tanpa kekerasan, tanpa perundungan, tanpa perploncoan, dan bebas dari segala bentuk diskriminasi. Kita semua berkomitmen menjadikan PKKMB sebagai kegiatan yang humanis dan inklusif,” ucapnya.
Prof. Sudarsana berharap mahasiswa baru dapat menggunakan momentum ini untuk membangun jejaring, memperkuat kolaborasi lintas disiplin, dan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat. Jadilah mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi memiliki empati, kreativitas, dan kemampuan memimpin. Ingat mahasiswa adalah duta perubahan dan harapan bangsa. Perjalanan di Universitas Udayana akan membuka banyak pintu ilmu, jejaring, dan peluang untuk berkarya. Manfaatkanlah setiap kesempatan, hadapi setiap tantangan dengan keberanian, dan jangan takut untuk bermimpi besar. Di tangan kalian masa depan bangsa ini dibentuk, dan di hati kalian nilai-nilai kejujuran, integritas, dan gotong royong harus terus dijaga. Mari kita buktikan bahwa mahasiswa Universitas Udayana bukan hanya penonton sejarah, tetapi penulis dan penggerak sejarah itu sendiri,” paparnya.
Ketua Pelaksana Panitia Mahasiswa PKKMB 2025, I Ketut Indra Adiyasa menekankan esensi dari kegiatan ini bukan semata perkenalan, namun sebagai tonggak pembentukan identitas akademik. “Resiliensi itu bukan sekadar bertahan, namun bangkit dan menjaga. Tema mengudayanakan Udayana kami terjemahkan menjadi semangat menjaga almamater dalam bentuk aksi nyata, mulai dari teater edukatif hingga deklarasi sumpah mahasiswa baru,’’katanya. (*)