Inovasi ”Siap Selem” Dinas Perkimta Denpasar Libatkan Desa Adat dan Dinas, Cegah Kawasan Kumuh Baru

Inovasi ”Siap Selem” Dinas Perkimta Denpasar Libatkan Desa Adat dan Dinas, Cegah Kawasan Kumuh Baru
📷: Kepala Dinas Perkimta Denpasar I Gede Cipta Sudewa Atmaja

Inovasi ”Siap Selem” Dinas Perkimta Denpasar Libatkan Desa Adat dan Dinas, Cegah Kawasan Kumuh Baru

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya menciptakan lingkungan bersih, tertata, dan nyaman bagi warga. Salah satu langkah inovatif diambil melalui Sistem Informasi Penataan Pelemahan Berbasis Semeton Lembaga Adat atau ”Siap Selem” digagas Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimta) Kota Denpasar. Program ini melibatkan peran aktif desa adat dan desa dinas mencegah terbentuknya kawasan kumuh baru di Denpasar.

“Sebagai inovasi pengendalian dan penataan kawasan kumuh di Kota Denpasar berbasis teknologi informasi (IT), ”Siap Selem” melibatkan desa adat dan desa dinas sebagai sistem peringatan dini (early warning) terhadap indikasi munculnya kawasan kumuh di Kota Denpasar,” ujar Kepala Dinas Perkimta Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja, saat ditemui, Jumat (4/4/2025) di Denpasar.

Cipta Sudewa menjelaskan inovasi ini untuk tidak hanya mengurangi kawasan kumuh sudah ada, tetapi mencegah terbentuknya kawasan kumuh baru. Selain itu, program ini mendorong partisipasi masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan memperkuat budaya gotong royong agar Kota Denpasar tetap terlihat asri, tertata, dan bebas dari kesan kumuh.

Dalam implementasinya, menurut Cipta Sudewa, program ini mengandalkan peran desa adat dan desa dinas sebagai early warning system berbasis IT. Sistem ini memungkinkan setiap desa/kelurahan dan desa adat memiliki admin ”Siap Selem” bertugas memantau dan melaporkan potensi munculnya kawasan kumuh. Sementara itu, operator Dinas Perkimta Denpasar bertindak sebagai super admin mengelola dan menindaklanjuti laporan dari desa-desa.

Baca Juga :  Deklarasi Bersama Gubernur Koster, Kapolda, Pangdam IX Udayana dan Kajati Bali Hadapi Premanisme Berkedok Ormas

Cipta Sudewa menuturkan keberhasilan program ini terlihat sejak pertama kali diluncurkan tahun 2023. Berdasarkan data yang ada, kawasan kumuh di Denpasar awalnya tercatat 50 hektar. Berkat implementasi program ”Siap Selem”, luas kawasan kumuh berhasil dikurangi menjadi 17,6 hektar tersebar di kawasan Karya Makmur, Ubung Kaja, serta 1 hektar di Pemecutan Kaja. Saat ini, total kawasan kumuh yang tersisa hanya 18 hektar. ”Kami optimistis kerja sama yang solid antara pemerintah, desa adat, desa dinas, serta masyarakat, kawasan kumuh di Jalan Karya Makmur dan Pemecutan Kaja dapat sepenuhnya dituntaskan akhir tahun 2025,” ucapnya. (pas)

 

Shares: