
Jaringan Irigasi Banyak Rusak, Komisi 3 DPRD Bangli Minta OPD Turun ke Lapangan
FORUMKEADILANBali.com – Anggota Komisi 3 DPRD Bangli, I Made Sudiasa meminta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) proaktif turun ke lapangan tekait banyaknya jaringan irigasi rusak.
Sudiasa ketika ditanya soal jaringan irigasi rusak, Selasa (21/1) mengakui dirinya sering turun ke subak-subak melihat jaringan irigasi di Bangli yang rusak akibat faktor kualitas pekerjaan dan dirusak kepiting.
Dia berharap ke depan OPD dalam hal ini Dinas Pekerjan Umum dan erumahan Rakyat (PUPR) dan OPD lain merancang proyek benar-benar bermutu dan jangka panjang meskipun butuh anggaran besar. Proyek tambal sulam menurutnya lebih baik sedikit, tapi jangka panjang dan berkualitas. ”Kalau beton dibuat asal-asalan mudah dirusak kepiting dan hancur,” kata anggota DPRD dari Desa Undisan, Tembuku ini.
Sudiasa minta OPD yang membidangi pengerjaan proyek proaktif dan harus menangkap program di pemerintah pusat. Dengan komitmen pemerintah pusat di bidang ketahanan pangan, maka OPD di Bangli diharapkan mampu menangkap program tersebut serta proaktif dengan menyuarakan ke pemerintah pusat. OPD harus menyiapkan data dan situasi kondisi di lapangan. ”Suarakan ke pusat dengan menyampaikan by data dan menyampaikan kondisi riil di bawah,” pinta politisi Partai Demokrat ini.
Di tempt trpisah, Kelian Subak Tegalalang, Bangli Sang Ketut Rencana mengeluhkan banyak jaringan irigasi rusak dan saluran bocor menyebabkan air kecil sampai ke hilir. ”Di hulu air besar, tapi sampai di hilir kecil,” katanya.
Dia mengaku kecilnya air mengalir petani gagal tanam atau menunda tanam. Ia kehilangan akal menyikapi kecilnya air karena saluran bocor akibat dirusak kepiting.
Dari pantaun forumkeadilanbali.com banyak jaringan irigasi rusak, baik jaringan primer tersier dan skunder. Beberapa jaringan rusak karena faktor usia.
Warga Subak di Umatai, Subak Palak dan Subak Kawan Bangli mengeluhkan rusaknya jaringan. Tak kecuali kerusakan terjadi di Subak Kawan akibat jaringan putus. Sementara air dialirkan menggunakan pipa tidak permanen membuat air banyak terbuang.
Kerusakan sejumlah jaringan juga diakui PPL wilayah binaan Kelurahan Kawan Bangli, I Made Atmika. (sum)