Jelang Hari Suci Nyepi, Wawali Arya Wibawa Minta Jaga Stabilitas Harga dan Inflasi

Jelang Hari Suci Nyepi, Wawali Arya Wibawa Minta Jaga Stabilitas Harga dan Inflasi
📷: PIMPIN HLM - Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa meminpin High Level Meeting TPID Kota Denpasar di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Kamis (6/3/2025).

Jelang Hari Suci Nyepi, Wawali Arya Wibawa Minta Jaga Stabilitas Harga dan Inflasi

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Pemerintah Kota Denpasar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar menyiapkan berbagai langkah guna mendukung stabilitas harga serta memastikan ketersediaan bahan pangan pokok di Kota Denpasar. Teruma menghadapi Bulan Ramadan, Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947 dan Idul Fitri 1446 H tahun 2025.

Demikian disampaikan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa saat meminpin rapat High Level Meeting TPID Kota Denpasar di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Kamis (6/3/2025).

Arya Wibawa mengatakan dalam waktu dekat akan memasuki hari raya besar keagamaan yakni Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, lonjakan harga akan berdampak pada inflasi yang tidak terkendali dan dapat berdampak terharap daya beli masyarakat serta perekonomian daerah. ”Salah satu fenomena menjadi perhatian kita saat ini kenaikan harga cabai rawit mencapai Rp130.000 per kg dalam seminggu ini sudah bisa kita turunkan sedikit menjadi Rp80.000 per kg. Selain berusaha menurunkan lagi menjelang hari raya,” ujar Arya Wibawa.

Dia mengungkapkan kenaikan harga melonjok dan tidak dikendalikan, maka situasi ini akan berpengaruh terhadap masyarakat terutama pelaku usaha kuliner serta rumah tangga sangat bergantung pada komoditas ini. ”Kita terus berupaya mencari langkah strategis guna memastikan ketersediaan bahan pangan, kestabilan harga, serta mitigasi terhadap potensi gejolakan inflasi,’’ katanya.

Arya Wibawa mengungkpkn beberapa langkah yang akan ditempuh memantau harga secara langsung dan melalui data real-time dengan pemantauan harga harus dilakukan baik secara langsung di lapangan maupun melalui data real-time dari sumber terpercaya seperti Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP). TPID turun ke lapangan memastikan keterjangkauan harga agar masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang wajar. Selain itu, dilaksaakan operasi pasar, pasar murah dan subsidi harga, dimana Tim TPID melalui Disperindag, DPKP kota denpasar tetap laksanakan pasar murah dan bazar pangan. Perumda Pasar Sewakajaya untuk melanjutkan operasi pasar dengan bantuan subsidi terutama guna menstabilkan harga cabai dan bahan pangan lainnya.

Baca Juga :  Hadapi Peningkatan Risiko Global, Menkeu: Kebijakan harus Tepat dan Kredibel

Arya Wibawa menerangkan melalui Tim TPID diharapkan proaktif dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok. Selain itu pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan harga barang dan jasa, terutama menjelang Ramadan, Hari Nyepi dan hari Idul Fitri. ”Saya mengapresiasi kerja keras seluruh anggota TPID dan pihak terkait menjaga keseimbangan ekonomi daerah. Kerjasama erat antara pemerintah, BUMD, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan efektivitas langkah-langkah pengendalian inflasi yang akan kita ambil,” ucapnya.

Sementara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H mengatakan Februari 2025, Provinsi Bali secara bulanan mengalami deflasi sebesar -0,57% (mtm), lebih dalam dari Januari 2025 mengalami deflasi -0,02% (mtm). Secara tahunan, inflasi Provinsi Bali menurun dari 2,41% (yoy) pada Januari 2025 menjadi 1,21% (yoy) Februari 2025.

Dia menjeaskan Kota Denpasar pada Februari 2025 mengalami deflasi -0,13% (mtm), tidak sedalam deflasi pada Januari 2025 sebesar -0,27% (mtm). Secara tahunan, inflasi Kota Denpasar sebesar 1,70% (yoy) atau menurun dari 2,49% (yoy) pada Januari 2025. Inflasi tahunan Denpasar berada dalam rentang sasaran inflasi Nasional 2,5±1%. Secara historis, inflasi Denpasar meningkat di bulan Maret dan masih tinggi pada April. Memitigasi kenaikan terlalu tinggi pada Maret-April 2025, komoditas pangan dengan bobot tinggi perlu menjadi perhatian.

Untuk itu, kata dia, diperlukannya strategi 4K dalam penurunan inflasi yakni Keterjangkauan harga seperti Melaksanakan operasi pasar dan bazar pangan murah secara reguler dengan melibatkan Perumda, Bulog, dan berbagai pihak terkait, di berbagai titik yang dekat dengan masyarakat. ”Ketersedian pasokan, seperti mendorong peningkatan produktivitas pertanian melalui penggunaan bibit unggul, pertanian organik, penanaman padi gogo, closed-loop, Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (Genta Paten), dan digital farming dibarengi dengan penyuluhan yang berkesinambungan,” ujarnya.

Baca Juga :  Kendalikan Inflasi, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Ambil Peran Gelar Bazar Pangan

Menjaga stabilitas inflasi, TPID Kota Denpasar melaksanakan beragam upaya, mulai dari pemantauan harga pasar, operasi pasar, meninjau distributor, serta upaya lainya menjaga stabilitas inflasi daerah. (pas)

Shares: