
Kabupaten Badung Masuk Nominasi TPID Kabupaten/Kota Berprestasi Kawasan Jawa-Bali
FORUM Keadilan Bali – Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa melaksanakan Rapat Koordinasi High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Badung (HLM-TPID) sekaligus penyerahan penghargaan kepada Kabupaten Badung terpilih sebagai nominasi TPID Kabupaten/Kota Berprestasi Kawasan Jawa-Bali di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Badung, Selasa (26/9).
Wabup Suiasa mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung bersama jajaran TPID melaksanakan rapat High Level Meeting (HLM), yang telah dilakukan dalam waktu tiga bulan guna melakukan evaluasi terhadap kondisi ekonomi makro dan mikro di Badung berdampak pada inflasi di daerah. ”Astungkara kita di Badung, dari sisi pertumbuhan ekonomi maupun pengendalian inflasi cukup baik. Bahkan mencapai diatas target dari apa yang sudah ditetapkan Pemerintah Pusat,’’ katanya.
Wabup Suiasa mengungkapkan, dari berbagai faktor menyebabkan, Badung tidak lepas dari pengaruh kondisi global. Sebab pengaruh kondisi global masalah geopolitik secara global, maupun krisis energi dan pangan. Apalagi sekarang terjadi siklus iklim terjadi penurunan ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi maupun inflasi. ”Secara prinsip dari pertumbuhan ekonomi kita masih dalam kondisi baik, walaupun terjadi hambatan. Dari segi inflasi, kita dapat mengendalikan dengan baik,” jelasnya.
Lebih lanjut Wabup Suiasa menjelaskan, di Badung sudah dilakukan persiapan sungguh-sungguh di tahun 2024. Badung dijadikan percontohan daerah TPID Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) secara mandiri. Badung akan dijadikan daerah IHK, secara mandiri di tahun 2024. Sehingga perlu mempersiapkan secara matang, menyiapkan upaya strategis, terutama membangun sinergitas dengan komponen yang diajak bersama-sama penanganan inflasi. Tidak hanya pada TPID saja, tetapi akan bersinergi dengan leading sector, melakukan evaluasi terhadap penilaian indikator terhadap kondisi makro ekonomi. Kondisi kemampuan ekonomi masyarakat, sekaligus membangun sinergitas dengan BPS, Bulog, maupun Bank Indonesia Perwakilan Bali. ”Secara internal kita benar-benar mampu membuat kebijakan yang memang nantinya kita akan menetapkan politik anggaran APBD. Selain membuat kebijakan mengoptimalkan APBD menekan inflasi kedepan,” terangnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan IB. Gede Arjana menjelaskan TPID Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali dibentuk serentak tanggal 11 Februari 2015. Pembentukan TPID Kabupaten/Kota se-Bali dikoordinir TPID Provinsi Bali atas nama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. Tugas TPID mewujudkan inflasi yang rendah dan stabil sesuai sasaran target inflasi yang ditetapkan Menteri Keuangan RI.
Arjana memaparkan, tugas TPID Kabupaten Badung menjaga kestabilan harga komponen bergejolak (volatile food) dan mendukung kestabilan harga komponen administered price komponen inflasi inti (core inflation). Berkenaan dengan evaluasi terdapat sembilan komoditas kebutuhan pokok dengan harga sering bergejolak yakni beras, cabai merah besar, bawang merah, telur ayam, daging ayam, sapi, babi dan ikan tongkol.
Lebih lanjut Arjana mengemukakan, BMKG memprediksi fenomena El Nino dan India Ocean (IOD) positif akan muncul bersamaan, serta semakin menguat pada semester II tahun 2023. Kemunculan El Nino tersebut diperkirakan berdampak terhadap ketahanan pangan. ”Harga beras mengalami peningkatan sejak pertengahan Agustus 2023. Upaya yang dilakukan pemantauan ke distributor dan usaha penyosohan beras, serta mendorong Perumda Pasar dan Pangan MGS untuk meningkatkan kerja sama dengan petani dan usaha penyosoh beras agar mengoptimalkan pembelian gabah petani Badung,’’ ucapnya.