Kemendikdasmen Dukung Integrasi Geopark Dalam Kurikulum

Kemendikdasmen Dukung Integrasi Geopark Dalam Kurikulum
General Manajer Badan Pengelola Batur Unesco Global Geopark, Gobang Edy Sucipto
📷: (Foto : fkb/jelantik)

Kemendikdasmen Dukung Integrasi Geopark Dalam Kurikulum

BANGLI, FORUMKEADILANBali.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendukung meningkatkan pemahaman geopark atau taman bumi kepada generasi muda melalui sekolah. Selain melalui sosialiasi, upaya yang bisa dilakukan dengan memasukan materi geopark ke dalam kurikulum sekolah.

General Manajer Badan Pengelola Batur Unesco Global Geopark, Wayan Gobang Edy Sucipto ketika dimintai konfirmasinya membenarkan jika pemerintah melalui Kemendikdasmen mendukung pengintegrasian masalah geopark atau taman bumi dalam kurikulum sekolah khususnya di daerah yang menjadi anggota jaringan Unesco Global Geopark seperti di Kabupaten Bangli. ”Kami telah diundang Kemendikdasmen terkait kemungkinan memasukan konsep pengelolaan Geopark dalam kurikulum sekolah,” katanya disela-sela rapat kordinasi Badan Pengelola Batur Unesco Global Geopark di Kantor Badan Pengelola Batur Unesco Global Geopark di Batur, Jumat (6/6/2026)

Gobang Edy Sucipto mengemukakan Kabupaten Bangli sebenarnya integrasi geopark ke dalam kurikulum sekolah telah dilakukan beberapa waktu lalu. Namun sejalan dengan makin intennya perhatian pemerintah terhadap eksistensi jaringan Unesco Global Geopark, termasuk kawasan Kaldera Batur. ia akan kembali menggalakan program ini ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bangli. ”Tim akan kembali menggalakan program ini ke seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bangli,” ujar Gobang seraya menambahkan, Badan Pengelola Batur Unesco Global Geopark akan melakukan kordinasi dengan pihak-pihak terkait khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bangli.

Dari informasi yang disampaikan Bidang Edukasi, dan Penelitian Badan Pengelola Batur Unesco Global Geopark, ungkap Gobang, pengintegrasian materi Geopark yang mencakup geodiversity, biodiversity, dan culture diversity yang ada di kawasan kaldera Batur ke dalam kurikulum sekolah telah dilakukan sejak tahun 2013, dengan diterbitkannya Peraturan Bupati Bangli Nomor 19 tahun 2013 tentang Pengintegrasian Geopark ke dalam kurikulum sekolah di Kabupaten Bangli. Tahun 2014 lalu melakukan evaluasi pengintegrasian Geopark ke dalam kurikulum sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bangli melaksanakan lomba karya tulis tentang Integrasi Geopark dalam kurikulum sekolah. ”Eksistensi Geopark ke depan makin diperhatikan pemerintah, maka kami akan kembali menggencarkan program ini ke sekolah-sekolah. Kita akan segera melakukan sosialisasi secara lebih intensif,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kota Denpasar Raih Penghargaan Nasional Penerapan Standar Pelayanan Minimal Kinerja Terbaik SPM Awards 2025

Sebagaimana diketahui, Unesco telah menetapkan kawasan Kaldera Batur sebagai anggota Unseco Global Geopark Dunia. Sebagai bagian dari jaringan global, Batur Unesco Global Geopark berkomitmen pada tiga pilar utama yakni konservasi, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah daerah bersama masyarakat lokal dan akademisi bekerja sama dalam menjaga geodiversity dan biodiversity, termasuk flora dan fauna endemik di sekitar Gunung Batur dan Danau Batur. Upaya konservasi dilakukan melalui edukasi kepada masyarakat dan wisatawan. Sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten Bangli sejak tahun 2013 sudah mulai mengintegrasikan pembelajaran geosains dan lingkungan berbasis geopark. Lembaga seperti Badan Pengelola Batur Unesco Global Geopark juga aktif mengadakan pelatihan, seminar, dan kegiatan eksplorasi bagi pelajar dan peneliti. Pelatihan dan seminar yang digelar bukan saja mencakup upaya konservasi, namun juga upaya pemberdayaan masyarakat sekitar diantaranya terkait dengan keberadaan Kopi Arabika Kintamani serta anjing Kintamani yang merupakan satu-satunya anjing ras Indonesia. (jel)

Shares: