Kepala BNN RI: Kepemimpinan Gubernur Koster Luar Biasa, Jaga Etalase Indonesia di Mata Dunia

Kepala BNN RI: Kepemimpinan Gubernur Koster Luar Biasa, Jaga Etalase Indonesia di Mata Dunia
TERIMA PENGHARGAAN – Gubernur Bali Wayan Koster menerima penghargaan dari Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom pada acara ramah tamah berlangsung di Kerthasabha, Kediaman Gubernur Bali, Senin (14/7/2025).
📷: (Foto : fkb/erik)

Kepala BNN RI: Kepemimpinan Gubernur Koster Luar Biasa, Jaga Etalase Indonesia di Mata Dunia

Siap Sinergi Tekan Peredaran Narkotika

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom  mengapresiasi keteguhan Gubernur Bali menjaga Bali tetap aman, tertib, dan bersih dari narkotika. Ia memuji kepemimpinan Gubernur Koster luar biasa dan berhasil memulihkan perekonomian Bali dengan sangat cepat pasca pandemi serta menjaga Bali sebagai wajah terdepan Indonesia di mata pariwisata dunia.

”Bali bagi saya adalah rumah kedua. Kepemimpinan Bapak Gubernur Koster luar biasa menjaga Bali sebagai etalase Indonesia. Tapi kita perlu waspada, karena narkotika kini menjadi ancaman semakin canggih dan masif,” ujarnya pada acara ramah tamah berlangsung di Kerthasabha, Kediaman Gubernur Bali, Senin (14/7/2025).

Dalam momen penting ini, Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali menyambut hangat kunjungan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol. Marthinus Hukom beserta istri dan jajaran Pimpinan Tinggi Pratama dan Madya BNN RI.

Turut hadir mendampingi Gubernur Koster yakni Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta, Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, Kepala BNNP Bali, Kepala BNNK Kabupaten/Kota se-Bali, serta Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Bali yang menjadi simbol kuatnya komitmen bersama antara Pemerintah Provinsi Bali dan BNN RI dalam upaya menjaga Bali dari ancaman narkotika yang semakin kompleks.

Komjen Marthinus memaparkan hasil survei BNN 2023 menunjukkan 3,3 juta warga Indonesia terjerat penyalahgunaan narkoba. Namun angka tersebut diyakini masih lebih rendah dari kenyataan karena adanya angka gelap (dark number).

Baca Juga :  Terkait Tindak Pidana Koupsi, Rumah Ketua Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno Digeledah KPK

Ia mengungkapkan adanya ancaman sindikat narkotika internasional, termasuk berasal dari negara-negara konflik seperti Ukraina dan Rusia, yang memanfaatkan teknologi digital, aplikasi rahasia, transaksi kripto, dan metode penyimpanan narkotika berbasis titik koordinat. ”Bali harus tetap aman. Modus kejahatan narkotika terus berkembang. Kami siap bersinergi dengan Pemprov Bali dan seluruh Forkopimda agar sindikat semacam ini tidak menjadikan Bali sebagai sasaran mereka,” tegasnya.

Komjen Martinus menyoroti potensi ancaman dari jaringan geng motor internasional yang erat kaitannya dengan tindak kriminal lain seperti narkotika, kekerasan, dan premanisme. Sehingga sinergi antarpenegak hukum sangat penting. ”Kolaborasi kuncinya saling percaya dan saling membantu. BNN siap memberikan dukungan terbaik bagi Pemprov Bali dalam menjaga keamanan Bali dari ancaman narkoba,” ujarnya.

Selain itu, Komjen Martinus menekankan pentingnya memperkuat regulasi daerah yang mendukung upaya pencegahan dan penindakan penyalahgunaan narkotika.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan selamat datang penuh kekeluargaan menyebut bahwa saat ini Bali berada dalam fase pemulihan ekonomi dan pariwisata yang sangat positif pasca pandemi Covid-19. Sepanjang tahun 2024, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tercatat mencapai 6,4 juta orang, melampaui capaian sebelum pandemi. Pertumbuhan ekonomi Bali juga melampaui rata-rata nasional, dengan angka pengangguran dan kemiskinan terendah di Indonesia. ”Kontribusi Bali sangat besar bagi bangsa ini. 44 persen devisa pariwisata nasional berasal dari Bali, setara Rp107 triliun. Tahun 2025, kami perkirakan kunjungan wisman sampai akhir tahun akan lebih meningkat berkisar 6,9 hingga 7,1 juta kunjungan wisatawan asing,” jelas Gubernur Koster.

Gubernur Koster mengaku tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang dihadapi Bali, mulai dari persoalan kemacetan, sampah, alih fungsi lahan, hingga perilaku wisatawan asing yang melanggar aturan, termasuk penyalahgunaan narkotika. ”Masalah narkotika ini menjadi perhatian serius kami. Sinergi dengan BNN, Polda Bali, dan Kejati Bali mutlak diperlukan untuk mengatasi persoalan ini. Kami siap memperkuat kolaborasi agar Bali tetap terjaga, aman, dan bersih sebagai destinasi dunia,” katanya.

Baca Juga :  Walikota Jaya Negara Hadiri Karya Ngeratep, Melaspas dan Pasupati di Pura Pererepan Mertasari

Gubernur Bali dua periode ini menyampaikan kehadiran BNN RI di Bali merupakan bentuk dukungan nyata yang akan memperkuat upaya pemerintah daerah dalam menjaga ketertiban masyarakat. (fkb/pas)

Shares: