
Kesbangpol Bali Minta Peran Aktif Parpol Sukseskan Pemilu 2024
FORUM Keadilan Bali – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali meminta peran aktif partai politik peserta Pemilu 2024 di Bali bersama-sama menyukseskan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak 2024.
”Kesuksesan Pemilu dan Pilkada serentak 2024 tidak bisa dibebankan hanya kepada KPU dan Bawaslu. Namun menjadi tanggung jawab kita semua,” kata Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanata di Denpasar, disela-sela membuka Pendidikan Politik Provinsi Bali dengan tema ”Membangun Etika dan Budaya Politik untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Menuju Sukses Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024”, Rabu (15/3).
Pendidikan politik diikuti perwakilan parpol peserta Pemilu 2024 di Provinsi Bali menghadirkan tiga narasumber yakni Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, akademikus Dr. Sukawati Lanang Putra Perbawa dan Dr. I Wayan Rideng.
”Partai politik kami harapkan agar gayung bersambut, seia-sekata untuk melaksanakan Pemilu 2024 sehingga dapat berjalan lancar. Tanpa ada niatan baik, kesanggupan kita bersama, koordinasi dan kesepakatan kita bersama maka pemilu ini sulit kita laksanakan,” ucapnya.
Melalui pendidikan politik tersebut, Wiryanata mengharapkan dapat meningkatkan pemahaman parpol tentang dinamika politik yang berkembang dan sekaligus masyarakat dapat menjadi pemilih yang cerdas, kritis dan bertanggung jawab. ”Kami akan memberikan pendidikan politik lebih luas menyasar pemilih pemula. Berdasarkan data dari KPU komposisi pemilih mayoritas generasi milenial,” ujarnya.
Berbagai upaya dilakukan bersama dengan penyelenggara Pemilu, Wiryanata mengharapkan Pemilu dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin sesuai harapan bersama.
Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 mencapai angka 83 persen dan jangan sampai ada kasus sengketa pemilu berujung di Mahkamah Konstitusi.
Lidartawan minta di Bali dapat diminimalisasi penggunaan baliho sebagai media sosialisasi. ”Kami ingin mewujudkan ”green election” karena lebih dibutuhkan pemilih saat ini justru penyampaian profil calon dalam media digital,” kata mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli itu.
Lidartawan berpesan kepada partai politik agar dapat menampilkan figur-figur kader terbaik dan tidak bermasalah, di tengah masa kampanye yang nantinya hanya 75 hari. ”Mari kita wujudkan Pemilu 2024 penuh kasih sayang,” ujarnya mengajak.
Akademikus Universitas Mahasaraswati Denpasar Sukawati Lanang Putra Perbawa mengatakan, di tengah era digital saat ini setidaknya ada tiga tantangan dihadapi peserta Pemilu dan pemilih. ”Ada hoaks (berita bohong), feak news (berita palsu) dan hate speach (ujaran kebencian). Kalau kebohongan disampaikan terus-menerus, maka lama-lama bisa dianggap sebagai suatu kebenaran. Ini tentu berbahaya,” ucapnya.
Mantan Ketua KPU Bali ini juga menyoroti potensi kerawanan kampanye melalui media sosial. Meskipun dalam masa tenang menuju pencoblosan, kita tidak bisa menghentikan kampanye yang disampaikan melalui media sosial. ”Kami mendorong partai politik di Bali mematuhi aturan main dalam Pemilu,” papar Lanang Perbawa.
Sementara akademikus Universitas Warmadewa Denpasar I Wayan Rideng menyampaikan parameter dan indikator suksesnya Pemilu dan Pilkada pelaksanaannya dapat berjalan aman dan lancar, serta tidak ada gangguan signifikan. ”Partisipasi pemilih tinggi sehingga legitimasi hasil Pemilu menjadi kuat. Selain itu, tidak terjadi konflik yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ucap Rideng.