
Ketua Dekranasda Bali Ny. Putri Koster Resmikan Sentra Tenun Jembrana
FORUM Keadilan Bali – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Koster menjadi salah satu narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ”Pelestarian dan Pengembangan IKM Tenun Jembrana” di Sentra Tenun Jembrana, Jembrana, Kamis (22/12).
Ny. Putri Koster bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba serta Founder Putri Mas Collection Luh Wayan Sriadi dipandu moderator Gus Surya menjadi narasumber dalam FGD.
Wanita yang akrab disapa Bunda Putri itu mengajak semua pihak membangkitkan perekonomian Bali, salah satunya mengembangkan dan melestarikan kerajinan serta IKM Bali. ”Saya mengapresiasi dibukanya Sentra Tenun Jembrana ini. Kita mulai dari sentra ini tidak hanya melestarikan, namun menjadi pusat edukasi para IKM/UKM di Jembrana,” katanya.
Edukasi kepada para IKM/UKM, Bunda Putri menekankan tidak hanya edukasi tentang pembuatan kain tenun, namun lebih dari itu. Harus menyentuh unsur pemasaran, display hingga inovasi. ”Saya lakukan pada IKM di Taman Budaya Denpasar, saat mereka berjualan di Pameran Bali Bangkit. Tidak hanya sembarangan jualan dan display barang, tapi semua harus terstruktur sehingga kerajinan kita kelihatan berkelas,” imbuhnya seraya mengajak para pedagang tidak hanya mengejar keuntungan sebesar-besarnya semata dan meminta mereka tetap jualan dengan harga wajar.
Ny. Putri Koster tidak lupa mengingatkan Ketua Dekranasda Kabupaten Jembrana Ny. Candra Tamba meningkatkan fungsi kontrol Dekranasda di Kabupaten Jembrana. Menurutnya, Sentra Tenun Jembrana ini harus menjual kerajinan khas Jembrana dan Bali dibuat penenun Jembrana maupun Bali. Jangan menjual barang-barang tiruan, seperti kain border menyerupai motif songket Bali yang diproduksi di Troso, Jawa Tengah. Hal itu lama-lama akan mematikan perajin bahkan warisan leluhur sendiri. ”Endek dan songket sudah tercatat menjadi Hak Kekayaan Intelektual Komunal. Jadi kepemilikan endek dan songket masyarakat Bali sudah dilindungi Hukum. Kita sebagai masyarakat Bali patut bangga dan turut melindungi endek dan songket memakai yang asli bukan tiruan,” tegasnya.
Ke depan berbagai harapan dilontarkan pendamping orang nomor satu di Bali ini perkembangan kerajinan tenun Bali. Setelah endek dan songket mendapat berbagai pengakuan. Apalagi rumah mode Christian Dior menggunakan endek bagian dari koleksi mereka. Ia yakin Bali ke depan akan menjadi super hub perdagangan kerajinan dunia. Jika nanti Pusat Kesenian Bali di Klungkung sudah diresmikan, menurutnya Bali akan mempunyai tempat pameran megah memamerkan warisan budaya. ”Sekarang tugas kita tidak berhenti melestarikan dan menjaga warisan budaya kita,” tandasnya.
Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyampaikan apresiasi kepada Ny. Putri Koster atas usahanya mengangkat dan melestarikan tenun Bali khususnya tenun Jembrana. Menurutnya, salah satu modal terus bersemangat memasarkan kerajinan khas Jembrana.
Tujuan pembangunan Sentra Tenun Jembrana, menurut Tamba, sebagai wadah melestarikan dan memasarkan tenun Jembrana. Karena Jembrana belum seramai Denpasar, namun ia yakin pengelolaan yang baik akan bisa memasarkan tenun dengan baik. ”Kami akan bekerja sama dengan travel agent di Jembrana turut memasarkan serta menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata,” kata Tamba.
Luh Wayan Sriadi salah seorang perajin menyaampaikan apresiasi dan terimakasih atas usaha pemerintah belakangan ini mensupport perajin serta melestarikan kerajinan khas Bali.
Ia berharap ke depan dukungan terus mengalir agar perajin lebih bersemangat berkarya dan memasarkan kerajinan khas Bali. Beberapa permasalahan yang kerap dihadapi perajin yaitu masalah bahan baku dianggap masih kurang banyak. Menurutnya semakin hari permintaan kain tenun semakin meningkat. ”Saya harap hal tersebut bisa teratasi dan tidak mengganggu produksi kami,” tuturnya.
Sebelum acara FGD, Ny. Putri Koster berkesempatan meninjau produk di Sentra Tenun Jembrana yang telah diresmikan sebelumnya Bupati Jembrana I Nengah Tamba di hari yang sama.