
: (Foto : fkb/agung jelantik)
Ketua DPRD Bangli Gelar ”Temu Wirasa” di Desa Peninjoan
BANGLI, FORUMKEADILANBali.com – Dalam rangka menyerap aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya di Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli, Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, Kamis (17/7/2025) menggelar ”temu wirasa” dengan 10 perwakilan Desa Adat di Desa Peninjoan.
Selain berkaitan keluhan rusaknya ruas jalan di Peninjoan, hal lain juga disampaikan warga terkait penangangan sampah.
Salah seorang tokoh masyarakat Peninjoan dalam kesempatan itu menjelaskan rencana warga Desa Peninjoan untuk mengolah sampah diproduksi di Desa Peninjoan melalui pemilahan sampah organik dan anorganik. Sampah organik akan dikelola masing-masing kepala keluarga. Sedangkan sampah anorganik akan dibuat tempat penampungan. ”Penanganan sampah bisa dikelola desa adat,” ujarnya.
Ketua Majelis Madya Desa Adat (MMDA) Kabupaten Bangli, Ir. I Ketut Kayana yang juga ikut hadir dalam ”temu wisara” mengatakan persoalan sampah harus disosialisasikan ke masyarakat sehingga seluruh warga memahami bagaimana mengelola sampah agar tidak sampai merusak lingkungan.
Kayana minta pengelolaan sampah di masing-masing desa adat agar dibuatkan pararem, penyacah dan pengele. Dengan memasukan pengelolaan sampah ke dalam pererem desa adat maka jika terjadi pelanggaran bisa diberikan sanksi. ”Bisa saja sanksi dalam bentuk denda atau sanksi sosial lainnya,” tegas Kayana yang juga mantan pejabat di Pemkab Bangli ini.
Kayana berharap pengelolaan sampah berbasis sumber selama ini dilakukan di masing-masing instansi dengan menggunakan istilah ”Teba Modern” jika nantinya digunakan untuk mengelola sampah di areal pura jangan menggunakan istilah ”Teba Moderen” mungkin bisa menggunakan istilah lain.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli, Putu Ganda Wijaya dalam kesempatn itu menjelaskan pemerintah khususnya Pemkab Bangli berupaya menangani sampah sering menjadi momok belakangan ini. Menurutnya, program Indonesia bersih di Kabupaten Bangli diimplementasikan dalam bentuk program Gemabisa yakni gerakan masyarakat bersih indah, serasi, asri. ”Program ini dilaksanakan melalui pengelolaan sampah berbasis sumber,” ungkap Ganda.
Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika mengaku mendengarkan dan mencatat seluruh aspirasi yang berkembang di Desa Peninjoan termasuk usulan perbaikan jalan di sejumlah titik di sekitar Desa Peninjoan. Ia berharap masyarakat bersabar karena semua ada mekanismenya dan sebagai wakil rakyat dirinya sesungguhnya telah menghubungi Dinas PUPR Kabupaten Bangli. ”Usulan tersebut semoga menjadi program prioritas,” kata Suastika yang juga mantan Kepala Desa Peninjoan. (jel)