
Ketua TP PKK Provinsi Bali Dialog Interaktif Bali Mandiri Energi
FORUM Keadilan Bali – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster intensif mensosialisasikan capaian program Pemprov Bali terangkum dalam ”44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru”.
Dengan mengangkat tema ”Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih’’, Ny. Putri Koster menjadi narasumber dalam dialog interaktif di studio RRI Denpasar, Senin (10/7). Dialog juga menghadirkan dua narasumber, yaitu Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali Prof. I Made Damriyasa dan Kelompok Ahli Pembangunan Bidang Infrastruktur Prof. Ida Ayu Dwi Giri Antari.
Ny. Putri Koster menyampaikan kegiatan ini mengajak masyarakat agar mengetahui dan memahami program yang tengah dilaksanakan Pemprov Bali sebagai penjabaran dari visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. ”TP PKK sebagai partner pemerintah mengambil bagian dalam menggerakkan partisipasi aktif masyarakat. Tergerak, mereka harus paham terlebih dahulu. Salah satu cara sosialisasi melalui media,” ucapnya.
Ny. Putri koster menjelaskan, TP PKK Bali secara khusus membahas program Pemprov Bali mewujudkan kemandirian energi dengan kebijakan energi bersih. Menurutnya, kebijakan ini sangat positif agar bertahap Bali mampu melepaskan ketergantungan dari daerah lain. ”Kemandirian sangat dibutuhkan. Kalau tergantung dan suatu saat ada masalah atau diputus, kita kelimpungan. Apalagi Bali sebagai daerah tujuan wisata membutuhkan pasokan energi listrik besar,” ujarnya.
Ny. Putri Koster perempuan dikenal memiliki multi talenta di bidang seni mengajak masyarakat merubah mindset agar berpikir optimis tentang program pemerintah. Jangan di awal sudah pesimis dan menganggap sulit diwujudkan. ”Ini penting, karena dalam melaksanakan program, pemerintah sangat membutuhkan kepercayaan dan rasa optimis masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Prof. Damriyasa dalam paparannya menerangkan saat ini Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster tengah mengupayakan terwujudnya kemandirian energi. Ia berpendapat, langkah Gubernur Koster patut mendapat acungan jempol karena Bali sangat membutuhkan kemandirian dalam pemenuhan energi. ”Sangat urgen, karena saat ini 70 persen kebutuhan energi kita tergantung dari luar,” cetusnya.
Prof. Damriyasa menuturkan posisi Bali makin rawan karena support listrik dari Jawa disuplai melalui kabel bawah laut. ”Posisi Bali sangat rentan. Kalau kabelnya ada masalah, bahkan putus akan gelap,” jelasnya.
Bertolak dari fakta itu, ucap Prof. Damriyasa, Gubernur Koster memberi atensi serius dan mengambil langkah yang tepat dalam mewujudkan kemandirian energi. Tak hanya memikirkan tentang kemandirian, Gubernur Koster sekaligus juga merancang kebijakan pemanfaatan sumber energi ramah lingkungan. ”Beliau sangat paham, energi yang kita manfaatkan selama ini dan sebagian besar dipasok dari luar tak ramah lingkungan karena memanfaatkan fosil dan batubara,” paparnya.
Prof. Damriyasa menginformasikan sejumlah kebijakan yang dikeluarkan Pemprov Bali, seperti Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2029 tentang Bali Energi Bersih, Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai serta Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS Atap.
Damriyasa menegaskan, seluruh upaya itu diarahkan untuk mencapai target zero emission tahun 2045. Untuk mencapai target tersebut, ia berharap dukungan masyarakat terhadap program di bidang energi saat ini tengah dilaksanakan Pemprov Bali. ”Masyarakat harus paham, energi yang kita gunakan jangan sampai merusak lingkungan karena sebagai daerah tujuan wisata, Bali sangat membutuhkan alam yang indah dan bersih,” tandasnya.
Prof. Damriyasa dan Prof. Giri Antari mengedukasi masyarakat dampak pemanfaatan energi bersumber dari bahan baku, seperti fosil dan batubara. Selain jumlahnya terbatas, sumber energi ini berdampak serius bagi lingkungan. Mengingat besarnya energi yang dibutuhkan Daerah Bali, ia mengapresiasi Gubernur Koster telah mengambil langkah tepat untuk mewujudkan kemandirian Bali dalam pemenuhan energi bersih.