
Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster Kembali Menjadi Narasumber Dialog Interaktif Bahtera di TVRI
FORUM Keadilan Bali – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster kembali menjadi narasumber dialog interaktif Bahtera (Bahagia dan Sejahtera) di TVRI Bali tentang 44 tonggak peradaban penanda Bali Era Baru dengan mengusung tema ”Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali”, Rabu (8/2).
Wanita yang akrab disapa Bunda Putri didampingi dua orang ahli di bidangnya yaitu Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS, selaku koordinator kelompok ahli bidang pembangunan Pemerintah Provinsi Bali dan Prof. Dr. rer. Nat I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si. Apt., selaku kelompok ahli bidang pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan tenaga kerja.
Ny. Putri Koster mengungkapkan PKK sebagai mitra Pemerintah Provinsi Bali turut berpartisipasi aktif dalam mewujudkan visi pembangunan Pemerintah Provinsi Bali turut melakukan sosialisasi terhadap kebijakan, peraturan dan hasil kerja Pemprov Bali. Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif melalui perannya masing-masing membantu pemerintah mewujudkan visi Pemerintah Provinsi Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana melalui Bali Era Baru.
Gubernur Bali Wayan Koster dalam tahun kelima kepemimpinannya telah menghasilkan 44 tonggak penanda Bali Era Baru yang merupakan hasil kerja nyata Gubernur Bali yang bersinergi dengan berbagai pihak, tidak hanya pemerintah melainkan berkat dukungan masyarakat. ”Terdapat tiga aspek utama dari 44 tonggak Penanda Bali Era Baru yaitu manusia, alam dan budaya,” ungkap Prof. Damriyasa.
Dia menjelaskan hasil nyata Gubernur Bali beserta jajarannya menata Bali baik secara fundamental dan komprehensif berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sat Kerthi. Untuk itu, diperlukan kesabaran seluruh lapisan masyarakat bersama-sama membangun kembali Taksu Bali. ”Hal lama mungkin hilang atau berubah tergerus baik kemajuan zaman maupun regulasi kurang mendukung kita tata kembali, bangkitkan dan perkuat peradabannya,” imbuh Prof. Damriyasa.
Prof. Gelgel Wirasuta menyampaikan pelayanan kesehatan tradisional Bali harus diangkat karena merupakan potensi besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Bali. ”Kita ini sangat beruntung diwarisi oleh leluhur mengenai usada tradisional Bali,” ungkap Prof. Gelgel.
Ia mengatakan Bali sebenarnya memiliki potensi sangat besar dalam Bidang pelayanan kesehatan tradisional. Selain diwarisi pengetahuan usada dalam lontar-lontar, namun didukung dengan tenaga pengusada profesional terdidik dari Universitas Hindu Indonesia (UNHI) dan UHN I Gusti Bagus Sugriwa. Di samping itu, terdapat ikatan Gotra Pangusada yang merupakan ikatan pengusada/pengobat tradisional Bali telah diakui secara nasional.