Komit Kuatkan Ideologi Pancasila, Bupati Giri Prasta dan Forkopimda Badung Kunjungi BPIP
FORUM Keadilan Bali – Bupati Badung Nyoman Giri Prasta bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Badung melakukan studi komprehensif ke Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (6/12).
Kehadiran Bupati Giri Prasta beserta rombongan disambut Wakil Kepala BPIP Karjono bersama Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Wisnu Bawa Tenaya. Studi komprehensif guna mendalami nilai-nilai Pancasila merupakan bagian dari empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara sekaligus mendorong peningkatan Peraturan Presiden No. 7 tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menjadi undang-undang.
Bupati Giri Prasta menyampaikan kunjungannya bersama Forkopimda Badung ke BPIP meminta arahan terkait bahan sosialisasi program penguatan ideologi Pancasila oleh Forkopimda kepada masyarakat di Kabupaten Badung, terutam generasi muda. Ia menyampaikan terimakasih karena rombongan Forkopimda Badung berkenan diterima BPIP menjadikan Pancasila sebagai rumah bersama rakyat Indonesia. ”Kami ingin memberikan dukungan penuh terhadap BPIP, terlebih tahun 2022 pimpinan Forkopimda Badung menjadi narasumber memberikan pemahaman dan penanaman empat pilar Kebangsaan dengan menyasar sekaa teruna selaku generasi muda, sekolah dan tokoh masyarakat,” ujarnya.
Bupati Giri Prasta mengungkapkan, pada 18 Desember mendatang bersama Forkopimda akan mengundang seka teruna se-Badung mengikuti sosialisasi penajaman terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai inspirasi dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Ia minta arahan sekaligus diberikan bahan, sehingga pola pikir terutama pola pikir BPIP bisa dijembatani. Adanya interpretasi berbeda terkait Pancasila harus diluruskan. ”Kami yakin dan percaya ini bisa kita lakukan bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati Giri Prasta menerangkan selama ini Kabupaten Badung selalu mengikuti arahan BPIP dengan mengimplementasikan sila-sila dari Pancasila. Salah satu implementasi sila kelima Pancasila yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Semua insan sama dapat dan sama rasa jadi yang beda jangan dipaksakan untuk sama. Tetapi yang sudah sama jangan kita bedakan. ”Itu sudah kita implementasikan di Badung umat muslim tidak perlu mengeluarkan biaya membangun masjid, kita buatkan masjid sekolah muslim. Kita bangun Wihara, Pura maupun Gereja. Kita di Badung punya Puja Mandala di Kampial Kuta Selatan. Rumah ibadah semua agama dibangun dalam satu kawasan,” ungkapnya.
Ia berharap tokoh-tokoh di tingkat nasional baik tokoh budaya maupun agama bisa memberikan arahan dan penjabaran lebih lanjut terkait implementasi empat pilar kebangsaan. Ketika punya agama ia mendapatkan kehidupan tertata, ketika punya seni ia mendapatkan kehidupan indah, ketika memiliki budaya memiliki sebuah identitas yaitu bangsa Indonesia dan Pulau Bali. ”Kami mohon arahan dan panduan dari para tokoh-tokoh yang ada di tingkat nasional,” harapnya.