
Konsisten Implementasikan Layanan Kesehatan, Denpasar Jadi Percontohan Integrasi Layanan Primer
FORUMKEADILANBali.com – Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menerima audiensi konsultan kesehatan Astra dr. Dani di Kantor Walikota Denpasar, Selasa (6/8).
Ditetapkannya Denpasar sebagai daerah percontohan berdasarkan pada keberhasilan dan kecepatan Pemkot Denpasar dalam mengimplementasikan layanan kesehatan primer.
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan terima kasih atas kepercayaan diberikan kepada Pemerintah Kota Denpasar sebagai percontohan integrasi layanan primer. ”Pemerintah Kota Denpasar mengutamakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Mengoptimalkan program ini, kami akan melakukan persiapan sebaik-baiknya agar pelayanan dapat terintegrasi dari bawah,” ujarnya.
Peluncuran program integrasi layanan primer di Puskesmas 1 Denpasar Utara akan diluncurkan Astra Kamis (8/8). Diharapkan menjadi langkah awal signifikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Denpasar.
Sementara Konsultan Kesehatan Astra dr. Dani mengungkapkan program integrasi layanan primer akan diluncurkan di Puskesmas 1 Denpasar Utara tanggal 8 Agustus mendatang. Peluncuran ini akan dihadiri perwakilan dari Kementerian Kesehatan. Sebanyak 11 puskesmas lainnya di Kota Denpasar akan melaksanakan integrasi layanan primer.
Lebih lanjut dr. Diani mengemukakan konsep integrasi layanan primer ini untuk meningkatkan akses kesehatan bagi semua siklus hidup, mulai dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, hingga lanjut usia. Layanan ini akan tersedia di puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu.
Dia menjelaskan pelayanan puskesmas akan dibagi berbasis klaster, yakni klaster 1 mencakup manajemen, klaster 2 untuk ibu hamil hingga remaja, klaster 3 untuk dewasa hingga lanjut usia, dan untuk klaster 5 penanggulangan penyakit, dan lintas klaster. Selain perawat dan bidan, kader posyandu akan dilibatkan dalam pemberdayaan masyarakat. ”Kader posyandu akan menjalani pelatihan standar selama 4 hari, meliputi 25 kompetensi melayani ibu hamil hingga lansia, serta pendataan kunjungan rumah dan skrining kesehatan. Setelah pelatihan, kader akan diuji oleh tenaga kesehatan untuk memastikan kompetensi mereka sebelum terjun ke lapangan,” ujarnya. (pas)