• Lansia Rentan Terpapar Hoaks dan Kejahatan Digital

    FORUM Keadilan Bali – Kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) merupakan salah satu kelompok yang rentan menghadapi transformasi digital tengah berlangsung di berbagai sektor.

    ”Lansia rentan dengan paparan informasi dan berita bohong (hoaks) di tengah arus informasi sangat deras, serta rawan menjadi target kejahatan dan penipuan online,” kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Denpasar Dr. Ida Bagus Alit Adhi Merta, S.S.T.P, M.Si., didampingi Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bali Indra Puspita, Rabu (29/6).

    Adhi Merta mengungkapkan, Mafindo merupakan komunitas pegiat anti hoaks tersebar di 26 kota di Indonesia. Anggotanya berasal dari beragam profesi di antaranya pendidik, profesional, mahasiswa, ibu rumah tangga dan sebagainya. 

    Ketua Mafindo Bali Indra Puspita menambahkan, setidaknya ada tiga pokok persoalan terjadi akibat minimnya kapasitas literasi digital di tengah lansia. Pertama, persoalan keterbatasan ketersediaan maupun kemampuan mengakses perangkat digital. Kedua, persoalan kognisi dan informasi literasi kerap menjebak lansia pada hoaks dan informasi yang tidak jelas kebenarannya. ”Perlindungan data/privasi menjadikan lansia sebagai target kejahatan online seperti penipuan di ruang digital,” jelas wanita yang juga Community Manager IndigoSpace Bali ini.

    Ditambahkannya, peta sasaran literasi digital, warga lansia tergolong dalam kelompok rentan digital. Para lansia menghadapi permasalahan literasi digital yang serius, namun tidak punya kapasitas melindungi diri dari problem tersebut.

    Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik (PIP) Gde Wirakusuma menyambut baik kolaborasi Kominfos Denpasar dan Mafindo Bali ini. ”Spirit Vasudaiva Kutumbhakam menjadi semangat kolaborasi dalam kegiatan yang memberikan edukasi dan pemahaman kepada para lansia agar bijak dan terampil berinteraksi di dunia maya melalui giat Tular Nalar ini,” jelas alumnus Universitas Jember ini.

    Dia berharap, melalui workshop ini para lansia mampu menjaga diri dan lingkungannya sehingga terhindar dari penipuan digital, jebakan hoaks serta hasutan. ”Para lansia kami harapkan mampu melakukan simple fact checking atau pengecekan fakta,” jelas Wira sapaan akrabnya.

    Dia berharap para lansia dapat menjadi agen literasi digital sederhana bagi lingkungannya dengan menggunakan beberapa metode dan alat bantu. Mengingat para lansia biasanya dihormati sehingga pendapatnya akan diindahkan oleh lingkungan.

    Wira Kusuma mengungkapkan, mengurangi kesenjangan transformasi digital pada lansia, Dinas Kominfos Kota Denpasar berkolabirasi dengan Mafindo Bali melakukan pelatihan literasi digital bertajuk ”Tular Nalar” di Graha Sewaka Dharma, Senin (27/6). Kegiatan bertujuan meningkatkan pemahaman dunia digital ini diikuti 18 lansia dari komunitas warga senior GKPB Kasih Kudus. Tercatat peserta paling senior berusia 80 tahun, yaitu Ibu Ning Pratama.

    Dia menjelaskan, kegiatan Tular Nalar ini merupakan inisiasi dari mafindo.or.id didukung secara nasional oleh google.org dan diselenggarakan lebih dari 20 kota seluruh Indonesia. Pada kesempatan pertama penyelenggaraan Tular Nalar oleh Mafindo Korwil Bali dimulai dari komunitas warga lansia di Denpasar dan bekerja sama dengan  Dinas Kominfos Denpasar.

    Selain itu,  kegiatan ini didukung Pegadaian yang turut menyampaikan informasi  untuk menangkal penipuan digital  berupa tersebarnya banyak akun yang mengaku sebagai akun resmi lelang online Pegadaian. Sebagai penutup, diberikan juga hadiah berupa bingkisan buah dari sayurbox.com untuk kelompok lansia teraktif.