
Melalui Rakor Dampak El Nino di Bali, Wagub Cok Ace Minta Pasokan Barang Merata dan Kontinyu
FORUM Keadilan Bai – Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mewakili Gubernur Bali Wayan Koster meminta paskan barang merata dan kontinyu ke pasar.
Hal itu disampaikan Wagub Cok Ace saat memberikan sambutan pada Rakor Penanggulangan Dampak El Nino di Wilayah Bali serta Deklarasi Champion Cabai dan Bawang Merah Indonesia dihadiri Menteri Pertanian RI Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, di Hotel Anvaya, Kuta, Badung, Jumat (28/7).
Wagub Cok Ace mengungkapkan melalui Rakor bisa mencegah dampak terburuk El Nino diperkirakan akan menerjang beberapa kawasan di Indonesia, terutama Bali. ”Saya harap bisa tanggap dan waspada akan dampak El Nino sehingga kita tetap bisa menjaga suplai barang ke pasar relatif lebih merata dan kontinyu,” katanya.
Wagub Cok Ace berharap pertemuan ini mampu menghasilkan gambaran potensi yang bisa dioptimalkan dalam peningkatan luas pertanaman, panen, produksi dan produktivitas cabai dan bawang merah. Sehingga dapat membantu pemerintah menstabilkan jumlah persediaan dan pasokan cabai dan bawang merah yang sangat fluktuatif. ”Kami sangat mengapresiasi para petugas di lapangan selalu berupaya agar persediaan produksi tetap kontinyu dan harga tetap stabil,” imbuhnya.
Guru Besar ISI Denpasar itu juga mengungkapkan capaian pertanian Bali tahun 2022 mencapai angka surplus untuk cabai rawit 27.573 ton hanya mengalami defisit di Desember. Cabai besar 3.639 ton tanpa ada bulan defisit. Sementara bawang merah secara keseluruhan surplus 761 ton hanya berlangsung selama empat bulan. Sedangkan delapan bulan lainnya mengalami defisit. ”Hal ini mencerminkan penanaman cabai tersebar relatif merata setiap bulan. Sedangkan bawang merah tersebar pada bulan-bulan tertentu karena sangat sensitif dengan perubahan iklim diluar musim (off seasons-red),” ucapnya.
Wagub Cok Ace berpesan waspada akan dampak perubahan iklim, terutama El Nino diprediksi akan mencapai puncaknya pada Agustus – September 2023. Ancaman pemanasan global juga terjadi dimana batas toleransi suhu 1,5 derajat celsius nyaris terlampaui. Bahkan di Bali sendiri merasakan perubahan suhu. ”Mari kita lakukan langkah preventif terutama menyediakan suplai makanan kepada masyarakat,” tandasnya.
Sementara Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan, komitmennya menyelamatkan bangsa melalui penyediaan pangan untuk Indonesia. ”Kita harus optimis mau El Nino atau apapun kita hadapi. Mari bersama berjuang, jadikan tantangan ini sebagai motivasi bisa melakukan yang terbaik untuk bangsa,” tuturnya.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Prihasto Setyanto menjelaskan petani Champion berada di sentra-sentra produksi melaksanakan kegiatan pembelian cabai dan bawang merah dari petani dan mendistribusikan ke seluruh Indonesia. Wilayah defisit cabai atau bawang merah akan dipasok oleh Champion tersebut. ”Di sini pemerintah memetakan wilayah surplus dan defisit cabai dan bawang merah. Sehingga lokasi-lokasi defisit mendapatkan perhatian lebih,” tutupnya.