
: (Foto : fkb/ger)
Menyalahi Aturan Mutasi, 6 Atlet Angkat Berat Badung Docoret dari Porprov Bali 2025
DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Menyalahi aturan terkait mutasi atlet, sebanyak enam atlet angkat berat Badung dicoret alias tidak bisa ikut pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2025, September mendatang. Hal itu terungkap pada sidang Hakim Panpel Porprov Bali yang dipimpin Frederik Billy, Ketua Bidang Hukum dan Etika KONI Bali, Selasa (22/7/2025).
Keenam atlet angkat berat Badung itu yakni; Rahma Oktavia, Nur Vinatasari, Okik Pradana, Andre, Abrar Anandikka Joeswardhana dan Bismar Maulana. ”Tadi sudah diputuskan. Sah, sudah dicoret sesuai fakta-fakta di lapangan,” ucap Frederik Billy, usai memimpin sidang.
Sengketa ini bermula dari protes KONI Denpasar yang mengendus adanya indikasi mutasi atlet yang tidak sesuai prosedur oleh KONI Badung. Dilanjutkan surat protes secara resmi ke KONI Bali, dengan surat bernomor 185/KONI DPS/VII/2025 pada 4 Juli 2025, prihal mutasi atlet.
Protes KONI Denpasar direspon cepat KONI Bali melalui Dewan Hakim Panpel Porprov Bali, bahkan sudah melakuan dua kali sidang. Sayangnya, dalam dua kali sidang, tidak ada perwakilan dari KONI Badung yang hadir.
KONI Badung sepetinya sudah ”nyerah kalah” dan hanya mengirim surat melalui surat KONI Badung dengan nomor 327/KONI-BDG/VII/2025, menarik 6 atlet dari keikutsertaan mereka dalam Porprov Bali, tapi atlet yang dicoret itu akan diganti dengan atlet lainnya.
Sekertaris Umum KONI Denpasar Made Darmiyasa yang ikut menghadiri sidang, membenarkan, tidak ada perwakilan Badung dalam dua kali sidang. Dari kasus ini, semakin menguatkan kebenaran bahwa selama ini Badung memang banyak memakai jasa atlet luar Bali demi mencapai prestasi (juara umum).
Darmiyasa menyayangkan kasus-kasus semacam ini masih terjadi dalam ajang Porprov Bali. ”Selain menjaring bibit-bibit atlet potensial yang nantinya akan mewakili Bali di PON atau even lain, ajang Porprov juga bertujuan mengukur atlet-atlet hasil binaan Pengkab/Pengkot cabor,” ucap mantan Sekum Pengprov PBSI Bali itu.
Pada bagian lain, Ketua Umum KONI Denpasar Putu Yudi Atmika menuding ada permainan perpindahan (mutasi) dan pembuatan KTA atau Card KON Bali. Buktinya keenam atlet angkat berat Badung yang dicore itu, sudah mengantongi KTA atau kartu atlet KONI Bali. ”Mengajukan KONI Card, mengganggap atlet baru, tapi sudah juara nasional. Pindah ke Badung, ada rekayasa seolah-olah yang bersangkutan punya KTP/ KK di Badung…., itu namanya KK/KTP Bodong yang diajukan untuk mendapatkan KONI Card baru. Selain angkat berat, saya kira masih banyak cabor di Badung seperti ini,” katanya. (gra)