Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa Serahkan Bantuan Kursi Roda

Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa Serahkan Bantuan Kursi Roda

Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa Serahkan Bantuan Kursi Roda

FORUM Keadilan Bali – Mengoptimalka penanggulangan kanker terpadu di Kota Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar menyerahkan bantuan kursi roda ke Yayasan Peduli Anak Kanker Bali, Rabu (28/12).

Kursi roda diserahkan Wakil Ketua K3S Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa didampingi Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana kepada Pembina Yayasan Peduli Anak Kanker Bali, Dwi Wahyu Kurniawan.

 Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya memberikan pelayanan optimal dibidang kesehatan kepada masyarakat. Bantuan kursi roda salah satu bukti nyata kepedulian K3S. ”Semoga  kursi roda ini dapat membantu anak-anak yang menderita kanker untuk beraktivitas,” ungkapnya. 

Dia menjelaskan bantuan tersebut emang tidak seberapa nilainya, namun pemerintah akan terus memberikan perhatian melalui kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan berkelanjutan menggandeng pihak ketiga.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. AA Ngurah Gede Dharmayuda menambahkan, bantuan kuris roda merupakan CSR dari swasta.  Sehingga momen akhir tahun digunakan berbagi kasih dengan masyarakat Kota Denpasar melalui YKI yang ada di Kota Denpasar. ”Kegiatan serupa juga dilakukan menyasar rumah singgah sesuai  berkoordinasi dengan Koordinator YKI Provinsi Bali dan diarahkan langsung ke yayasan,” jelas Dharmayuda. 

Sementara Pembina Yayasan Peduli Anak Kanker Bali, Dwi Wahyu Kurniawan mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Denpasar atas bantuan kursi roda yang diberikan. Menurutnya, kursi roda ini membantu khususnya pasien yang mau ke rumah sakit atau tidak mampu berjalan.

Baca Juga :  Berbagi Hibah Rp 94 Miliar di Bangli, Bupati Giri Prasta : Kolaborasi Wujudkan Pemerataan Pembangunan Bali

Dia mengungkapkan jumlah pasien yang ada 12-18 orang dan fasilitas di yayasan sangat terbatas hingga 16 pasien. Selama mereka tinggal di sini semua biaya hidup ditanggung yayasan termasuk makan, minum. Namun obat tidak ditanggung pemerintah. Pasien yang tinggal menderita kanker darah, kanker  getah bening, kanker mata, kanker hati, kanker tulang. ”Jumlah pasien dominan kanker darah. Bahkan dominan asal pasien paling banyak dari Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat,” ungkapnya.

Dia berharap masyarakat atau orang tua yang butuh penjelasan terkait penyakit kanker bisa berkunjung ke yayasan. Karena akan diberikan pembinaan dan sosialisasi terkait kanker-kanker.

Shares: