Ny. Putri Koster Ajak Perempuan Rajin Mengisi Diri di Era Kesetaraan Gender

Ny. Putri Koster Ajak Perempuan Rajin Mengisi Diri di Era Kesetaraan Gender
KEYNOTE SPEAKER - Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster menjadi keynote speaker dalam seminar nasional bertajuk ”Semangat Kebangkitan Nasional Menuju Kesetaraan Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan” diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Udayana di Aula Fakultas Hukum Unud, Denpasar, Selasa (3/6/2025).
📷: (Foto ; fkb/humas)

Ny. Putri Koster Ajak Perempuan Rajin Mengisi Diri di Era Kesetaraan Gender

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com -Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster menegaskan saat ini berada di era kesetaraan gender. Peran perempuan bukan lagi sekadar menyerukan kesetaraan gender, melainkan terus mengisi diri agar mampu bersaing di era globalisasi.

Hal tersebut disampaikannya Ny. Putri Koster saat menjadi keynote speaker dalam seminar nasional bertajuk ”Semangat Kebangkitan Nasional Menuju Kesetaraan Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan” diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Udayana di Aula Fakultas Hukum Unud, Denpasar, Selasa (3/6/2025).

”Era perjuangan emansipasi sudah dilakukan para pejuang kita terdahulu, seperti R.A Kartini. Saat ini, kita telah mewarisi era emansipasi, maka tugas kita mengisi diri agar mampu bersaing, baik dengan kaum pria maupun sesama perempuan,” katanya.

Ny. Putri Koster yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda dan Pembina Posyandu Provinsi Bali, menambahkan saat ini negara sudah hadir dan mendukung emansipasi perempuan. Tidak ada lagi alasan bagi perempuan untuk tidak berkarya di era sekarang. ”Saat ini ada UU Nomor 7 Tahun 2017 mengatur keterwakilan perempuan minimal 30% dalam daftar bakal calon anggota legislatif. Ini bukti bahwa negara sudah hadir. Jadi tidak perlu lagi menunggu-nunggu kesempatan,” imbuhnya.

Ia berharap penting bagi perempuan terus mengisi diri agar tidak memiliki pengetahuan setengah-setengah dalam bersaing. Ia mengingatkan perempuan tidak hanya menjadi hiasan dalam kompetisi. Jika perempuan memiliki kemampuan, mereka bahkan dapat menyaingi laki-laki. ”Kini kita sudah banyak melihat perempuan menjadi pemimpin, bukan hanya di perusahaan, tetapi sebagai kepala daerah hingga presiden. Ini bukti bahwa perempuan memang siap bersaing,” tegasnya.

Baca Juga :  Desa Sidakarya Panen Perdana Program Padat Karya Tunai Nabati

Ny. Putri koster menyampaikan emansipasi tidak hanya berada di ranah publik. Walaupun perempuan sibuk dengan urusan domestik, hal itu bentuk emansipasi. Menjadi ibu rumah tangga dan mengurus rumah tangga merupakan tugas berat dan mulia. ”Jangan remehkan perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga. Itu keputusan mulia dan bentuk emansipasi. Bayangkan, seorang ibu bertugas menjadi guru, koki, hingga mengurus rumah. Itu pekerjaan berat yang tak bisa diukur dengan uang berapa pun,” ungkapnya.

Ia berpesan kepada perempuan memilih berkiprah di ranah publik agar tidak melupakan tanggung jawab di rumah, terutama mendidik anak-anak. Ia berharap perempuan tidak sepenuhnya menyerahkan pendidikan anak kepada pengasuh.

Istri orang nomor satu di Bali ini mengakui kehebatan perempuan mampu menyeimbangkan urusan domestik dan publik. ”Perempuan sekarang sudah bisa masuk ke semua lini, namun tetap tidak melupakan urusan domestik di rumah. Itulah kehebatan kita, maka berbanggalah menjadi perempuan,” tandasnya.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana, Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, S.H., M.Hum., menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ny. Putri Koster. Menurutnya, Ny. Putri Koster merupakan sosok emansipasi perempuan karena mampu berkarya tanpa melupakan peran domestik. Ia mengajak para peserta yang mayoritas mahasiswa aktif dalam seminar dan berdiskusi tentang peran perempuan di Bali.

Ketua Panitia sekaligus Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Fakultas Hukum Unud, Dr. Sagung Putri M.E. Purwani, S.H., M.H., mengatakan tujuan seminar untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi perempuan dalam pembangunan berkelanjutan, serta membangun kesetaraan dalam pengambilan keputusan.

Menurutnya, kita bisa menciptakan masyarakat yang adil, setara, dan berkelanjutan dengan meningkatkan kualitas hidup perempuan. Seminar ini menjadi bahan referensi bagi mahasiswa untuk menyusun tugas akhir mereka. Seminar diikuti 150 peserta menghadiri seminar, baik secara luring maupun daring. (fkb/pas)

Baca Juga :  Di Tengah Efisiensi APBD, Bupati Satria Tetap Komitmen Perkuat Pelestarian Adat Budaya
Shares: