
: (Foto : fkb/humas)
Ny. Putri Koster Dorong Setiap Desa Miliki Duta PSBS Padas Atasi Sampah di Sumber
DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Duta Pengolahan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Palemahan Kedas (Padas), Ny. Putri Koster menginisiasi gagasan melibatkan Ketua TP PKK Desa/Kelurahan sebagai duta PSBS Padas di wilayah masing-masing. Langkah ini dinilai strategis mempercepat penyebaran dan implementasi pengolahan sampah berbasis sumber di tingkat desa.
Ide tersebut disampaikan Ny. Putri Koster saat menjadi narasumber dalam webinar sosialisasi pembatasan plastik sekali pakai dan pengolahan sampah berbasis sumber mendukung Gerakan Bali Bersih Sampah, berlangsung di Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu (31/5/2025).
Menurutnya, Ketua TP PKK di tingkat desa maupun kelurahan memiliki kewenangan di wilayah masing-masing dapat dimanfaatkan mempermudah koordinasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan program Bali Bebas Sampah. ”TP PKK memiliki anggota hingga ke tingkat rumah tangga. Jika ketua TP PKK menjadi duta PSBS Padas, sekaligus bisa mengawasi pelaksanaan pengolahan sampah berbasis sumber di tingkat rumah tangga,” ujarnya.
Ia berharap ke depan semakin banyak duta PSBS Padas terlibat secara gotong royong membangun kesadaran kolektif masyarakat bahwa penanganan sampah merupakan tanggung jawab bersama. ”Sampah organik harus diselesaikan di rumah tangga. Sementara sampah anorganik dibawa ke TPS3R untuk diolah,” imbuhnya.
Ny. Putri Koster mendorong agar di tingkat tempat ibadah, para Manggala PAKIS di setiap desa adat turut dijadikan duta PSBS Padas. Hal ini memperluas gerakan pengolahan sampah hingga ke ranah spiritual dan sosial masyarakat adat.
Ketua TP PKK Provinsi Bali sekaligus Pembina Posyandu Provinsi Bali ini menegaskan pentingnya pemahaman terhadap tiga solusi pengolahan sampah dapat dijalankan para duta PSBS Padas. Pertama, mengolah sampah dapur menjadi eco-enzyme menggunakan metode tong komposter atau tong edan. Kedua, mengelola sampah organik seperti sisa halaman dan upakara dengan sistem teba modern. Ketiga, membawa sampah 3R (reduce, reuse, recycle) ke TPS3R atau TPST. ”Sistem teba modern tidak hanya untuk rumah tangga, tetapi dapat diterapkan di tempat ibadah, misalnya di jaba atau halaman luar tempat ibadah. Tanamkan kesadaran umat menjaga kebersihan tempat ibadah dengan tidak membuang atau meninggalkan sampah di tempat suci,” ucapnya.
Ny. Putri Koster mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergi, bergotong royong, dan menyumbangkan ide serta inovasi guna mengatasi persoalan sampah. Ia menegaskan komitmen TP PKK terus mengabdi dengan tulus demi kebersihan lingkungan Bali. ”Menjadi duta PSBS Padas sebuah kehormatan. Di sini kecintaan kita terhadap Pulau Bali dibuktikan. Meskipun tanpa imbalan, namun dengan kerja sepenuh hati dan ketulusan, hasil yang kita harapkan segera terwujud,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris I TP PKK Provinsi Bali, Ny. Seniasih Giri Prasta memberikan apresiasi kepada tim Percepatan Bali Bebas Sampah, khususnya para duta PSBS terus aktif mensosialisasikan isu penggunaan plastik sekali pakai serta pengolahan sampah berbasis sumber.
Ia menyoroti penggunaan kantong plastik pedagang di pasar tradisional kerap menggunakan kresek plastik besar mengangkut barang dagangan. Ia mengusulkan solusi praktis mengatasi hal tersebut. ”Saya sering melihat para pedagang mengangkut barang dagangan menggunakan kresek plastik besar. Saya mengusulkan agar dibuatkan aturan pedagang menggunakan besek untuk mengangkut barang mereka,” ujarnya. (fkb/pas)