Ny. Putri Koster Gaungkan Semangat Kebangsaan Bagi Perempuan Bali

Ny. Putri Koster Gaungkan Semangat Kebangsaan Bagi Perempuan Bali
TABUR BUNGA - Ketua TP PKK Provinsi Bali sekaligus Pembina Posyandu Provinsi Bali, Ny. Putri Koster menabur bunga usai Seminar Perempuan & Kebangsaan menjadi di Rumah KaKek Festival di Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Pasraman Satyam Eva Jayate, Denpasar, Selasa (27/5/2025).
📷: (Foto : fkb/humas)

Ny. Putri Koster Gaungkan Semangat Kebangsaan Bagi Perempuan Bali

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com –Ketua TP PKK Provinsi Bali sekaligus Pembina Posyandu Provinsi Bali, Ny. Putri Koster menggaungkan pentingnya semangat kebangsaan bagi perempuan, khususnya di Bali.

Hal itu disampaikan NY. Putri Koster dalam Seminar Perempuan & Kebangsaan menjadi bagian dari rangkaian acara Rumah KaKek Festival di Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Pasraman Satyam Eva Jayate, Denpasar, Selasa (27/5/2025).

Seminar mengangkat tema ’’Perempuan Kebangsaan: Membangun Masa Depan Bangsa Melalui Inovasi & Kepemimpinan”, Ny. Putri Koster menyampaikan apresiasinya terhadap Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan (Rumah KaKek) Pasraman Satyam Eva Jayate konsisten menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan cinta Tanah Air, terutama kepada generasi muda. ”Di tengah maraknya oknum menyerukan fanatisme sempit, kehadiran Rumah KaKek mampu menyadarkan masyarakat, terutama generasi muda akan pentingnya rasa nasionalisme yang telah menyatukan bangsa kita,” ujarnya.

Ny. Putri Koster menekankan perempuan Bali memiliki karakter tangguh dan mampu beradaptasi dengan berbagai dinamika kehidupan, serta berperan signifikan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam upacara keagamaan. Di tengah tugas dan peranan perempuan Bali, mereka terbiasa membaca kondisi hingga mampu menyelesaikan berbagai dinamika serta berperan dalam berbagai macam profesi. ”Mari kita ambil peranan lain, yaitu mengajarkan kepada penerus bangsa akan pentingnya semangat nasionalisme dan solidaritas antarbangsa,” jelasnya.

Ny. Putri Koster menymaikan harapan agar semangat kebangsaan digelorakan Rumah KaKek dapat meluas hingga ke daerah lain di Indonesia. ”Bali sudah terkenal sebagai pulau perdamaian, pulau toleransi, dan pulau nasionalis. Mengapa tidak kita tularkan semangat itu? Saya yakin kita bisa,” imbuhnya.

Baca Juga :  Puteri Indonesia Bali Dukung Pencapaian NZE Bersama Pertamina Kunjungi Desa Energi Berdikari Keliki

Ny. Putri Koster mengapresiasi program-program Rumah KaKek yang mendukung kebijakan Pemprov Bali, seperti pengelolaan sampah berbasis sumber dan pengembangan Teba Modern untuk pengolahan sampah organik. Menurutnya, edukasi lingkungan bagian dari semangat cinta Tanah Air. ”Ke depan, saya harap bisa berkolaborasi dalam pengolahan sampah hingga program pendidikan kesehatan untuk anak-anak. Selain menjadi pembina Posyandu Provinsi Bali, saya juga menjadi Duta PSBS Padas (Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas),” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Pasraman Satyam Eva Jayate, Ketut Udi Prayudi menjelaskan nama Rumah KaKek diambil dari simbol tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17-8-45. Rumah ini dibangun dengan semangat kebangsaan dan nasionalisme, yang ditunjukkan melalui pondasi bangunan berasal dari batu-batu Nusantara. ’’Pondasi bangunan dibangun dari batu seluruh Nusantara, dari Sabang sampai Papua, dari Miangas sampai Pulau Rote Ndao,” jelasnya.

Ia menambahkan, nama-nama ruangan di Rumah KaKek menggunakan nama pahlawan dari berbagai suku dan agama. Rumah ini juga menjadi tempat aktivitas 95 organisasi kepemudaan di Bali. ”Komitmen kami untuk kebangsaan sangat kuat. Bangunan ini dapat digunakan 95 organisasi kepemudaan di Bali, sehingga dapat menjadi rumah gotong royong,” ucapnya.

Udi Prayudi menuturkan sejumlah kegiatan telah dilaksanakan di Rumah KaKek sebagai wadah kreativitas dan edukasi kebangsaan, seperti pembuatan biopori dan eco enzyme, orasi kebangsaan, donor darah, pentas seni, dan diskusi kebangsaan.

Seminar bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Nasional digelar selama dua minggu, mulai 20 Mei hingga 1 Juni 2025. Puncak acara akan berlangsung pada 1 Juni, bertepatan Hari Lahir Pancasila dengan pengarakan Burung Garuda keliling Kota Denpasar dimulai dari Jaya Sabha.

Seminar menghadirkan tiga perempuan inspiratif asal Bali sebagai narasumber, yakni seniman I Gusti Ayu Laksmitani, anggota DPRD Provinsi Bali Putu Diah Pradnya Maharani, serta pelestari sastra Bali sekaligus influencer Putu Ayu Candra Dewi. Acara dipandu oleh Bunga Krisna sebagai moderator. (fkb/pas)

Baca Juga :  Ketua GOW Ayu Kristi Arya Wibawa Ikuti Touring EV Langit Biru Nan Ayu
Shares: