Ny. Yunita Alit Sucipta Ajak Generasi Muda Jadi Agen Toleransi dan Kerukunan

Ny. Yunita Alit Sucipta Ajak Generasi Muda Jadi Agen Toleransi dan Kerukunan
FOTO BERSAMA - Ketua WHDI Kabupaten Badung, Nyonya Yunita Alit Sucipta foto bersama usai menjadi narasumber pada kegiatan Grebek Kerukunan di SMAN 1 Abiansemal, Senin (28/7/2025).
📷: (Foto : fkb/humas)

Ny. Yunita Alit Sucipta Ajak Generasi Muda Jadi Agen Toleransi dan Kerukunan

MANGUPURA, FORUMKEADILANBali.com – Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Badung, Nyonya Yunita Alit Sucipta mengajak generasimuda menjadi agen toleandi dan kerukunan di Badung khususnya dan Bali umumnya.

Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber pada kegiatan Grebek Kerukunan “Menanam Toleransi, Menuai Harmoni : Pelajar Bergerak untuk Kerukunan” digelar Forum Generasi Muda Lintas Agama (Forgimala) Badung di SMAN 1 Abiansemal, Senin (28/7/2025).

Kehadiran istri Wakil Bupati Badung ini disambut Kepala SMAN 1 Abiansemal I Ketut Hariwirawan, Ketua Komite SMAN 1 Abiansemal Ni Luh Kadek Suastiari serta jajaran Forgimala Badung.

Dihadapan siswa baru SMAN 1 Abiansemal, Yunita Alit Sucipta berbagi pengalaman dengan menyampaikan materi tentang slogan kearifan lokal yakni sagilik, saguluk, salunglung, sabayantaka dan asah, asih, asuh serta peran perempuan sebagai akar kerukunan di lingkungan keluarga maupun di sekolah. Menurutnya kearifan lokal asah, asih, asuh memiliki arti penting dalam menjaga toleransi dan kerukunan. Asah memiliki arti saling belajar dan membuka pikiran. Asih, olas asih mengedepankan kasih sayang serta menerima perbedaan. Asuh membina dan menjaga satu sama lain. Generasi muda harus bisa menjadi agen toleransi dan kerukunan. Toleransi tidak menyamakan sesuatu, namun kerukunan dalam perbedaan. Di Indonesia banyak sekali suku, adat, agama, ras dan golongan. ’’Kita harus tetap pegang semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Harus bisa menerima perbedaan itu, karena kita semua bersaudara,” kata Sekretaris I TP PKK Badung ini.

Baca Juga :  Warga Bajera Ucapkan Terima Kasih Kepada Gubernur Koster, Perbaikan Cepat dan Kembali Ramai

Ia menjelaskan, nilai-nilai dasar kerukunan dan toleransi tersebut pertama kali diajarkan di lingkungan paling dasar yaitu keluarga dan sekolah. Dalam hal ini perempuan/Ibu menjadi orang yang memberikan ajaran kerukunan dan toleransi kepada anak-anaknya. “Seorang ibu yang toleransi dan terbuka itu akan melahirkan anak-anak moderat dan open minded serta anak-anak yang memiliki nilai toleransi yang tinggi,” ujarnya.

Ny. Yunita Alit Sucipta mengajak para siswa sebagai Gen Z berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial. Diharapkan kepada para siswa agar menyebarkan informasi yang positif dan kasih sayang. Kalau ada berita yang viral, terlebih mengenai agama harus bijak menyikapinya dengan memberikan komentar positif. ”Jangan jari kita menjadi provokator, karena komentar negatif akan menyulut perpecahan. Jempolmu-harimaumu, mari kita sama-sama belajar yang positif,” jelas  Yunita Alit Sucipta yang juga Ketua Gabungan Organisasi Wanita Badung ini.

Ny. Yunita Alit Sucipta mengajak seluruh siswa dan jajaran guru SMAN 1 Abiansemal saling menjaga agar tidak terjadi kasus bullying di sekolah. “Ibu berharap tidak ada kasus bullying di sekolah. Membully bisa menyakiti perasaan dan metal. Mari merangkul teman dan jaga pembicaraan kita. Seluruh adik-adik dan tenaga pengajar harus memiliki sifat olas asih dan cinta kasih,” harapnya. (fkb/pas)

Shares: