FORUM Keadilan Bali – Paiketan Krama Istri (Pakis) Bali menggelar aksi sosial penyerahan bantuan bahan pokok seperti beras, telor, minyak goreng dan susu kepada warga lansia, difabel, ibu hamil, ibu menyusui dan krama yowana. Aksi dibalut dengan tema Tresna lan Punia Pakis Bali dilangsungkan di wantilan Sura Yudha Tugu Pahlawan Penglipuran, Bangli, Selasa (21/6).
Mewakili Manggala Utama Pakis Bali Ny. Putri Suastini Koster, Manggala (Ketua Harian, red) Pakis Bali TIA Kusuma Wardhani dalam sambutannya memperkenalkan terbentuknya Pakis Bali sebagai implementasi dari Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali. Pasal 43 dalam Perda tersebut tercantum desa adat memilki lembaga adat terdiri dari paiketan pamangku, paiketan serati, paiketan wredha, pacalang, yowana desa adat, paiketan krama istri (Pakis) Desa Adat, pasraman, dan seka dan lembaga adat lain.
”Sebelum ada Perda Nomor 4 tersebut krama istri desa adat belum memiliki wadah. Dengan adanya kebijakan ini, Bapak Gubernur Bali telah memikirkan wadah bagi krama istri desa adat agar memiliki organisasi resmi layaknya organisasi ibu – ibu desa dinas yang dinaungi oleh PKK,” ujar TIA Kusuma Wardhani.
Keanggotaan Pakis Bali sendiri menurutnya, krama istri desa adat di masing-masing desa adat dipimpin manggala yakni istri para kelian adat. Melaksanakan kegiatan mendukung kegiatan desa adat dan upaya pemberdayaan kesejahteraan keluarga, serta mendukung upaya merawat, menjaga dan memelihara kearifan lokal yang merupakan warisan para leluhur dari sisi seni, budaya, adat dan tradisi Bali. ”Dua kegiatan utama Pakis Bali yakni sosialisasi dan aksi sosial. Sosialisasi mendukung berbagai program pemerintah melalui edukasi dan pemahaman khususnya tentang seni, budaya, agama, adat dan tradisi maupun berbagai permasalahan sosial lainnya, lewat seminar, pembentukan media social, penyusunan buku dan majalah. Aksi sosial, kegiatan sedang kita langsungkan saat ini. Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat terutama menghadapi pandemi Covid-19,” cetus pensiunan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali ini.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali IGAK Kartika Jaya Seputra, Menurutnya, aksi sosial bentuk bakti dan perhatian pemerintah kepada masyarakat khususnya berusia lanjut, berkebutuhan khusus, ibu menyusui, ibu hamil dan masyarakat yang membutuhkan.
Kartika Jaya Seputra mengajak seluruh peserta acara mendukung program Pemprov Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru, khususnya mendukung upaya pelestarian seni, adat, tradisi dan budaya Bali. Karena Bali tidak memiliki sumber daya alam, hanya SDM meliputi seni, budaya, adat dan tradisi Bali patut dijaga. ”Kita wajib merawat, melindungi, memelihara dan melestarikan, dibangun, digali kembali apabila masih terdapat tradisi-tradisi kuno yang terlupakan. Tanpa semua itu, mungkin tidak akan ada tamu mau berkunjung ke Bali,” ujarnya.
Lebih lanjut Kartika Jaya Saputra mengajak masyarakar Penglipuran menjaga penanganan dan pengolahan sampah. Desa Penglipuran ditetapkan sebagai salah satu desa terbaik dan terbersih tingkat dunia, bisa tetap menjaga predikat yang disematkan, sehingga menjadi contoh bagi desa – desa lain di Bali.