FORUM Keadilan Bali – Pasca perayaan Hari Raya Galungan memberikan dampak terhadap meningkatnya volume sampah di Kota Denpasar. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar volume sampah meningkat 20-30 persen dari jumlah rata-rata harian 800-950 ton per hari.
Penanganan sampah dipantau Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana guna memastikan optimalisasi pengangkutan sampah di beberapa tempat pembuangan sementara (TPS), Kamis (9/6).
Sekda Alit Wiradana mengatakan, pemantauan dilaksanakan untuk memastikan pengangkutan sampah dapat dioptimalkan. Sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang terlalu lama di TPS Kota Denpasar. ”Kami memantau sampah guna memastikan optimalisasi penanganan, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah di TPS. Astungkara bisa tertangani,” kata Sekda Alit Wiradana.
Sementara Kepala Dinas lingkungan Hidup dan kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, IB Putra Wirabawaa menjelaskan, volume sampah di Kota Denpasar berkisar antara 800-950 ton per hari. Namun, pasca hari raya Galungan meningkat 20-30 persen.
Lebih lanjut Wirabawa mejelaskan, secara umum DLHK Kota Denpasar setiap menyambut hari besar keagamaan selalu siaga. Karena lonjakan volume sampah cenderung meningkat saat hari besar keagamaan. ”Kami selalu siaga memastikan kebersihan Kota Denpasar,” kata Gustra sapaan akrab Putra Wirabawa.

Lebih lanjut Gustra menjelaskan, antisipasi terhadap penanganan lonjakan sampah dilaksanakan dengan mengintensifkan seluruh personel. Terdapat sedikitnya 13 TPS dan 1.420 tanaga kebersihan bertugas dengan 40 armada truk dibantu moci di masing-masing kecamatan dan desa/kelurahan.
Hari raya Galungan volume sampah mengalami peningkatan tidak signifikan. ”Kami tetap bersinergi dengan semua elemen hingga desa/lurah guna menangani sampah hari besar keagamaan Galungan dan Kuningan,” jelas Gustra.
Gustra mengungkapkan lonjakan sampah tersebut didominiasi bahan organik sebagian besar sampah sisa upacara dari rangkaian janur. Diimbau masyarakat turut andil meminimalisir jumlah sampah saat hari raya. Hal ini dapat dilakukan dengan pemilahan sampah organik dan an organik sebelum dibuang untuk memberikan kemudahan dalam penanganan lanjutan. Seperti pengolahan sampah organik menjadi kompos di TPS3R. ”Kami mengajak masyarakat menjaga kebersihan dengan memilah sampah dan membuang sampah sesuai jam yang ditentukan oleh swakelola sampah. Sehingga sampah tidak menumpuk dipinggir jalan, dan kerjasama ini sangat penting menuju Kota Denpasar bersih dan asri,” ajaknya.