Pascadidatangi Satpol PP Denpasar, Suara Tape Usaha Jahit Malah Tambah Keras

Pascadidatangi Satpol PP Denpasar, Suara Tape Usaha Jahit Malah Tambah Keras
📷: DIDATANGI SATPOL PP - Sehari didatangi petugas Satpol PP Kota Denpasar, Senin (24/6), suara bising ditimbulkan tape dari usaha jahit di Jalan Siulan Gang Sekarsari No.6, Banjar Buaji, Penatih Dangin Puri, Dentim justru semakin keras.

Pascadidatangi Satpol PP Denpasar, Suara Tape Usaha Jahit Malah Tambah Keras

FORUMKeadilanbali.com – Sehari didatangi petugas Satpol PP Kota Denpasar pada Senin (24/6), suara bising yang ditimbulkan tape dari usaha jahit di Jalan Siulan Gang Sekarsari No.6, Banjar Buaji, Penatih Dangin Puri, Dentim justru semakin keras.

Usaha yang dimiliki Nosha Secta Yoanita asal Kemayoran, Jakarta Pusat sama sekali tak mengindahkan peringatan petugas Linmas, Babhinkamtimbas, maupun Satpol PP Denpasar.

Pantauan wartawan di lokasi, Selasa (25/6) kemarin pukul 16.00 Wita, suara tape sempat tak terdengar pada pagi hari, namun saat sore hari para karyawan kembali menyetel tape karas-keras tanpa menghiraukan tetangga. Mereka asyik bekerja seolah-olah tidak menghiraukan kedatangan Satpol PP Denpasar sebelumnya. Sedangkan warga berharap Satpol PP Kota Denpasar segera menuntaskan permasalahan ini karena kejadiannya nyaris tiga bulan, dan tanpa ada solusi walau telah didatangi aparat berwenang. Jika pengusaha membandel seperti ini dibiarkan berlarut-larut tentu bisa menimbulkan kerawanan sosial.

Pemilik usaha dan pihak pelapor sejatinya dipanggil Selasa, namun karena penyidik sedang cuti, maka pemeriksaan ditunda. Menurut seorang petugas Satpol PP Denpasar, pemeriksaa pemilik usaha maupun warga pelapor dijadwalkan Rabu (26/6) ini. ”Datang saja besok (Rabu) siang nggih,” kata petugas tersebut.

Sebelumnya pada Senin (24/6) lalu, enam petugas Satpol PP Kota Denpasar mendatangi sekaligus memanggil usaha jahit milik Nosha Secta Yoanita guna menindaklajuti laporan warga setempat, karena usaha jahit itu menimbulkan suara gaduh lantaran membunyikan tape keras-keras.

Baca Juga :  Wagub Cok Ace Bacakan Pendapat Gubernur Terhadap Raperda Provinsi Bali Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

Menariknya saat petugas Satpol PP datang, musik langsung dimatikan. Namun begitu Satpol PP pergi musik kembali menggema.

Menurut penghuni setempat, Ibu Ningsih, pengusaha jahit ini pernah diingatkan warga agar tidak menyetel musik keras-keras dan mengganggu tetangga, namun tidak digubris. Saran warga tersebut diabaikannya, bahkan suara musik semakin keras di tengah warga mencari ketenangan di rumah masing-masing.

Tetangga usaha jahit itu mengaku terusik gara-gara si pengusaha menyetel musik keras sejak pagi hingga malam serta bekerja hingga larut malam. Kondisi ini tentu mengganggu para tetangga di sekitarnya tengah istirahat.

Shares: