FORUM Keadilan Bali – Pertumbuhan ekonomi secara spasial di Indonesia yang sempat terdampak akibat pandemi Covid-19 kini telah menunjukkan perbaikan. Salah satu provinsi di Indonesia yang mulai perlihatkan pertumbuhan ekonomi yang membaik yakni Provinsi Bali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekonomi Bali pada Triwulan I-2022 tercatat tumbuh sebesar 1,46 persen (yoy).
Selama masa pandemi Covid-19, pemerintah tak hanya menitikberatkan pada penanganan pandemi tetapi juga melakukan upaya pemulihan ekonomi nasional secara bersamaan. Pemerintah juga secara khusus mendorong UMKM yang selama ini telah terbukti resilien dalam menyokong perekonomian nasional, terlebih lagi di masa-masa krisis.
Sebagai salah satu wujud nyata dukungan pemerintah bagi UMKM dan menyosialisasikan kebijakan pemerintah yang mendukung UMKM, Kemenko Perekonomian menggelar focus group discussion yang dikemas dalam kegiatan bertajuk “Ngopi Bareng Bersama Komunitas Kreatif Bali” di Denpasar, belum lama ini.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah diskusi dan menyerap aspirasi antara pemerintah, akademisi, pelaku UMKM, serta komunitas ekonomi kreatif.
Kegiatan yang digelar dalam bentuk diskusi santai tersebut berjalan secara interaktif. Belajar dari situasi pandemi Covid-19, pada kesempatan tersebut para pelaku UMKM Bali, komunitas ekonomi kreatif, akademisi, dan Pemerintah antusias untuk saling menyampaikan ide-ide dan menyinergikannya dengan program-program yang telah diinisiasi Pemerintah.
Sinergi diharapkan dapat menjadi solusi atau langkah antisipasi agar UMKM di Provinsi Bali tetap berjalan baik meski menghadapi berbagai tantangan ke depannya. Berdasarkan data Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Bali, wilayah yang perekonomiannya bergantung pada sektor pariwisata tersebut per akhir Desember 2021 memiliki sekitar 441.127 UMKM.
“Dari diskusi ini kami mengucapkan terima kasih atas antusiasme yang tinggi dan aspirasi-aspirasi yang disampaikan, serta juga terungkap kebutuhan untuk mendorong sektor non pariwisata, sebagai pembelajaran dari pandemi. Semoga hal ini juga bisa membawa perbaikan ekonomi bagi para pelaku UMKM, khususnya UMKM di Provinsi Bali,” pungkas Haryo.