
: (Foto : fkb/pas)
Pemipaan di Pura Agung Besakih, Gubernur Koster Apresiasi FARA Membantu Kebutuhan Toya Upacara
KAKARANGASEM, FORUMKEADILANBali.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Forum Aksi Rare Angon (FARA) atas kepeduliannya terhadap adat dan budaya di Bali. Salah satu bentuk kepeduliannya melalui sumbangan pembangunan fisik pemipaan air bersih untuk kebutuhan air di Pura Agung Besakih.
Hal tersebut disampaikannya gubenur Koster saat menghadiri sekaligus menyerahkan langsung bantuan tersebut beserta Sangku kepada Jro Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha disaksikan pemangku Pura Besakih dan Kepala Otorita Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Agung Besakih I Gusti Lanang Muliarta, di Pura Kiwa Tengen, Kawasan Pura Agung Besakih, Rendang, Karangasem, Jumat (23/5/2025).
Koster mengatakan kebutuhan air bersih terutama dari mata air Tirta Lateng sangat diperlukan untuk kepentingan upacara di kawasan Pura Agung Besakih. Apalagi itu sudah sesuai puranya. ”Jika keperluan tirta di Pura Besakih harus mengambil dari Tirta Lateng sebagai anugerah dari Ida Betara,” ujarnya.
Koster mengatakan air tersebut sudah langsung disalurkan ke Pura Penatataran Agung Besakih. Dengan disambungkannya pipa oleh FARA, memudahkan para pengempon pura memenuhi kebutuhan toya ataupun Tirta sebagai sarana upacara di kawasan Pura Agung Besakih. Terlebih setelah melihat debit air cukup tinggi bahkan melebihi kebutuhan, maka Gubernur asal Desa Sembiran tersebut sangat yakin jika tidak aka nada kendala lagi dalam memenuhi kebutuhan air sebagai upacara dan untuk melayani pemedek. ”Saya kaget dan benar-benar mengapresiasi inisiatif Forum Aksi Rare Angon dalam mempermudah kebutuhan upacara di Pura Besakih,” ucapnya.
Koster meminta Bendesa Adat Besakih serta pengempon benar-benar memanfaatkan jaringan pemipaan air bersih ini serta merawatnya dengan baik. Ia minta agar dikelola dengan baik, sehingga manfaatnya bisa dirasakan seluruh umat Hindu yang tangkil. ”Mari kita jaga bersama Pura Agung Besakih sebagai Padma Bhuwana tidak hanya menjadi pusat spiritual, namun simbol kebudayaan Bali yang adiluhung,” pintanya.
Sementara Ketua Forum Aksi Rare Angon Dr. Ketut Agus Karmadi menjelaskan FARA merupakan komunitas pemerhati dan penggiat pemberdayaan adat, sosial, budaya, agama, kemasyarakatan dan lingkungan dalam koridor Tri Hita Karana terus mendukung pembangunan Bali.
Ia mengapresiasi upaya Pemprov Bali dalam menjaga hingga memperbaiki Kawasan Pura Agung Besakih. Dengan semangat itu, maka komunitasnya tergerak ikut membantu melalui pemasangan jaringan pipa air yang dialirkan melalui mata air keramat Toya Tirta Lateng terletak sekitar 2 km di areal pinggang Gunung Agung menuju Pura Kiwa Tengen, Kawasan Pura Agung Besakih.
Agu Karmadi berharap melalui bantuan ini bisa bermanfaat terutama untuk kebutuhan ritual prosesi keagamaan seperti untuk Toya Tirta Wangsuhpada dalam pelaksanaan upacara agama Hindu di Pura Besakih. Ia berharap bantuan tembok pagar dan palinggih di kawasan mata air Tirta Lateng guna menjaga kesakralan dan keasriannya.
Jro Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali karena tidak lelah menjaga kesucian Bali, terutama Pura Agung Besakih.
Perhatian Gubernur Koster beserta jajarannya, menurutnya sangat dirasakan selama ini di Besakih dari periode pertama kepemimpinannya. Bantuan saat ini dari FARA tidak lepas dari fasilitas Gubernur Bali. ”Kami pangemon Pura Agung Besakih harus mendak Tirta sepanjang 2 km untuk memenuhi kebutuhan upacara. Saat ini sudah sangat mudah karena sudah mengalir langsung ke Pura Besakih,” paparnya. (fkb/pas)