FORUM Keadilan Bali – Pemerintah Kabupaten Badung melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) jasa minyak dan gas bumi dipimpin Sub Koordinator Sumber Daya Alam (SDA) Energi dan Air, Putu Puspita beserta jajarannya, Rabu (20/7).
Monev dilakukan bersama Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, perwakilan Satpol PP dan Dinas PMPTSP. Monev dilakukan di beberapa tempat yakni di Jalan Utama Dalung Permai, Jalan Raya Kerobokan Kuta Utara, Jalan Gatot Subroto Barat dan terakhir di PT. Indo Bali Gas (Agen LPG) di Jl. Bajataki/Mudutaki.
Sub Koordinator Sumber Daya Alam (SDA) Energi dan Air, Putu Puspita mengatakan, tim dibentuk Pemerintah Kabupaten Badung secara rutin sudah terjun ke lapangan untuk mengecek stok barang dan regulasi perizinan yang ada. Hasil pemantauan dari 4 titik, beberapa agen dan pangkalan dimulai pagi rata-rata terkait LPG 3 kg harga belinya Rp 13.550 dan dijual Rp 14.500. Untuk Gas LPG 5 kg dibeli Rp 100.000 dan di jual ke masyarakat seharga Rp 110.000. Sedangkan LPG 12 kg harga dibeli Rp 203.000 dan dijual Rp 213.000.
Selain monev LPG, kata dia, tim monev minyak bumi di beberapa agen dan pangkalan rata-rata harga Pertalite dibeli Rp 7.320/liter dan dijual kepada masyarakat Rp 7.650/liter. Sedangkan Pertamax dibeli Rp 12.065/liter dan dijual ke masyarakat Rp 12.500/liter.
Dia menjelaskan, ketersedian dan distribusi sudah dipantau dan ketersediaannya cukup bagus Juli ini. Sebagian besar sudah memenuhi standar, sesuai standar didistribusikan kepada masyarakat yang benar-benar layak yang mendapatkan. ”Masalah perizinan secara umum rata-rata para agen dan pangkalan sudah mengantongi. Ke depan melengkapi serta memperbarui izin yang diperlukan.