Pemkot Denpasar Apresiasi Musyawarah Wilayah HIMPSI Bali
FORUM Keadilan Bali – Pemkot Denpasar mengapresiasi Musyawarah Wilayah Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Bali X tahun 2022 mengambil tema ”Kolaborasi Psikologi untuk keluarga dan masyarakat Indonesia yang Sejahtera”, di Kampus Universitas Bali Internasional, Sabtu (17/12).
Acara ini dihadiri Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Denpasar Dewa Nyoman Semadi, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, anggota DPD RI Anak Agung Gede Agung dan Ketua Himpunan Psikologi Pusat Dr. Andik Matulessy, M.Si.,
Asisten Administrasi Umum Dewa Nyoman Semadi mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar mengapresiasi kegiatan Musyawarah Wilayah. Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus karena ada seminar untuk khalayak umum tentang berbagai permasalahan dari sudut pandang psikologi. Seminar mengangkat permasalahan masyarakat ditunggu dibahas dari para ahli psikologi.
Selain seminar, acara ini juga digelar musyawarah memilih pengurus HIMPSI Bali periode 2023-2027. ”Kami harapkan Muswil mendapat calon pengurus HIMPSI sesuai diinginkan anggota,” harap Dewa Semadi.
Ketua Panitia Nyoman Trisna Arynata mengatakan Musyawarah Wilayah HIMPSI berlangsung sesuai dasar hukum dan semangat kolaborasi psikolog. Acara ini ada beberapa kegiatan yakni Pra-Muswil (Simposium dan seminar atau webinar paralel). Simposium ada beberapa pembahasan permasalahan mengangkat tema Merefleksikan sinergi dan Kolaborasi dalam Riset dan praktik psikologi dengan tiga narasumber yakni Jony Eko Yulianto, M.A., Ph.D. dari Universitas Ciputra nenyuarakan narasi kelompok marginal sebuah tanggung jawab sosial. Made Diah Lestari S.Psi., M.Psi., Ph.D., dari Universitas Udayana dan Erwin Adrianta Surijah M.Psi., Psikolog yang mengangkat refleksi penelitian psikologi dengan pendekatan Co-Design dan delphi method dari Universitas Dhyana Pura Bali, Kandidat Dokter Queensland University Technology. ”Kami mengundang HIMPSI sejawat baik pusat, pemerintahan, industri, masyarakat umum dan lain sebagainya,” ucap Trisna.
Acara dilanjutkan seminar online berbagai isu yakni keluarga dan kebencanaan, intervensi psikologis dengan media bermain untuk pelaku dan korban bullying dan seminar penerapan psikologi positif di sekolah inklusif.