Pemkot Denpasar Gandeng Pertuni Gelar Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas

Pemkot Denpasar Gandeng Pertuni Gelar Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas
📷: FOTO BERSAMA - Staf Ahli Bidang Kesra dan SDM Setda Kota Denpasar I Nyoman Artayasa foto bersama Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty dan Ketua DPC Pertuni Kota Denpasar Nyoman Suandi Utsawa Dharma Gita (UDG) Penyandang Disabilitas, di Gedung Wanita Santi Graha, Denpasar, Kamis (20/2/2025).

Pemkot Denpasar Gandeng Pertuni Gelar Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas

FORUMKEADILANBali.com – Pemkot Denpasar melalui Dinas Sosial Kota Denpasar berkolaborasi dengan Persatuan Tunanetra Indosesia (Pertuni) Kota Denpasar menggelar Utsawa Dharma Gita (UDG) Penyandang Disabilitas, di Gedung Wanita Santi Graha, Denpasar, Kamis (20/2/2025).

UDG dibuka Staf Ahli Bidang Kesra dan SDM Setda Kota Denpasar I Nyoman Artayasa bersama Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty didampingi Ketua DPC Pertuni Kota Denpasar Nyoman Suandi.

Artayasa membacakan sambutan Walikota Denpasar mengatakan Walikota Denpasar sangat mengapresiasi pelaksanaan Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas di Kota Denpasar. ”Utsawa Dharma Gita sarana pelestarian adat dan budaya melalui dharma gita. Dharma Gita digunakan menunjukkan bhakti kita kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa kita sebagai umat Hindu menjalankan dharma agama, melaksanakan upacara yadnya,” ujarnya.

Artayasa menyampaikan dharma gita banyak nasihat dan tuntunan dapat digunakan sebagai suri tauladan. Diharapkan Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas di Kota Denpasar dapat dijalankan sagilik saguluk salunglung sabayantaka nuju Vasudhaiva Kutumbakam atau bersatu padu, saling menghargai dan bergotong- royong. “Semoga peserta dapat meresapi dan mengamalkan apa yang diperoleh dalam Utsawa Dharma Gita,” katanya.

Sementara Ketua Panitia Nyoman Suandi menjelaskan Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas Kota Denpasar diikuti 34 peserta disaring dari sejumlah organisasi disabilitas dan SLB Negeri yang ada di Denpasar.

Dia menjelaskan Utsawa Dharma Gita dibagi ke dalam dua jenis lomba yakni Macepat dengan kategori remaja dan dewasa serta Masatu Bali kategori remaja dan dewasa. Tujuan Utsawa Dharma Gita khsusus penyandang disabilitas ini untuk meningkatkan pemahaman terhadap ajaran agama Hindu serta menumbuhkan rasa cinta terhadap seni sastra. Diharapkan penyandang disabilitas di Kota Denpasar di era digitalisasi dapat diikutsertakan untuk berkontribusi setara dengan masyarakat lainnya baik mental maupun spiritual,” ucapnya. (pas)

Baca Juga :  Libur Panjang, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Prediksi Layani 241 Ribu Penumpang
Shares: